UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menyabet Juara I National Essay Competition 2022 Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Tim terdiri atas Moch Aqilah Herdiansyah (S1-biologi, angkatan 2020); Gaos Tipki Alpandi (S1-statistika, 2020), dan Inge Permatasari (S1-biologi, 2020).
Aqilah mengakui cukup terkejut bercampur senang. Terutama ketika berhasil mendapat posisi juara I. Bertemu dengan universitas bergengsi lainnya tak membuat mereka gentar untuk terus menorehkan prestasi. Sehingga karya mereka berhasil membanggakan almamater UNAIR.
“Cukup terkejut, awalnya kami sempat overthinking. Karena, lawan kami bisa dianggap tidak mudah. Seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Brawijaya dan sebagainya,” ungkapnya.
Brainstorming Bersama
Aqilah menyatakan, mereka mengawali langkah awal dengan brainstorming bersama. Tujuannya adalah mengaitkan topik dengan tema lomba. Jadi, mereka dapat menemukan rumusan penyelesaian masalah dengan isu terkini.
“Kami berusaha mengaitkan tema lomba dengan permasalahan dan isu terkini di sekitar kita dan dihadapi Indonesia,” katanya
Setelah itu, mereka melanjutkan tahapan pada penyusunan proposal. Untuk efisiensi dan efektivitas pengerjaan, mereka membagi tugas kepada setiap anggota tim. Berikutnya, tim melakukan evaluasi kembali terkait essay.
“Hal selanjutnya, kami menunggu pengumuman lomba. Dan, kami lolos ke step selanjutnya,” tambahnya.
Aqilah mengaku sangat senang karena dapat lolos pada tahap presentasi. Jadi, mereka mempersiapkan presentasi tersebut dengan sebaik mungkin. Presentasinya pada Minggu, (5/2/2023).
Angkat Digitalisasi Pariwisata
Aqilah mengangkat digitalisasi pariwisata dengan konsep virtual reality (VR) sebagai topik essay. Sebab, dengan berkembangnya dunia digital saat ini, potensi virtual reality sangat besar dalam setiap aktivitas. Terutama sebagai sarana digitalisasi promosi pariwisata.
“Kebaruan akan inovasi VR dalam digitalisasi pariwisata sekaligus sebagai sarana promosi pariwisata serta budaya dan produk lokal,” katanya.
Walau setiap individu memiliki kesibukan tersendiri, tim tersebut tidak memiliki hambatan berarti untuk berkompetisi. Dengan prestasi tersebut, Aqilah berharap perjuangan untuk terus berkarya tak akan berhenti sampai di sini. Sebab, masih banyak jalan untuk terus membanggakan nama UNAIR di kancah nasional, bahkan internasional.
“Semoga masih bisa berkarya terus ke depannya dan membanggakan nama UNAIR,” harapnya
Penulis: Monika Astria Br Gultom
Editor: Feri Fenoria
