Universitas Airlangga Official Website

Angkat Isu Hemolytic Disease of The Newborn, Mahasiswa FK Juara III Public Poster Nasional

Dari Kanan Lianny Putri Gode dan Agnes Florecita Mahasiswa Program Studi Kedokteran. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukir prestasi gemilang dalam ajang perlombaan public poster yang diselenggarakan oleh Asian Medical Students Association (AMSA) Indonesia. Agnes Florecita dan Octavia Lianny Putri Gode dari program studi kedokteran berhasil membawa nama baik FK UNAIR dengan meraih juara III tingkat nasional. Dalam kompetisi itu, keduanya mengusung isu Hemolytic Disease of The Newborn atau penyakit yang menyerang pada janin dalam kandungan. 

Hemolytic Disease of The Newborn (HDN) umumnya disebabkan oleh tidak sesuainya Rhesus (Rh) dan ABO antara sang ibu dan janinnya. Jika ibu dengan Rh-negatif mengandung bayi dengan Rh-positif, sistem kekebalan ibu dapat memproduksi antibodi terhadap sel darah bayi.

Hemolytic Disease of The Newborn dapat menyebabkan bayi mengalami Anemia, penyakit kuning atau Jaundice dan Hydrop Fetalis. Namun penyakit tersebut sebenarnya hanya terjadi di negara-negara Eropa dan jarang ditemui di Asia. Hanya segelintir orang Asia yang mengalami hal itu, termasuk Indonesia.

“Penyakit ini sebenarnya jarang ditemui di Indonesia, mungkin kasusnya bisa 1 dari seribu dan penyakit ini biasa ditemukan di Eropa. Namun, kami mengangkat isu ini karena jarang ada yang mengangkat serta menyerang secara misterius. Mungkin diluar atau secara fisik ibu hamil terlihat sehat, namun tidak tahu dengan yang ada di dalam kandungan,” ujar Agnes.

Dalam keterangannya, Lianny menambahkan bahwa sebelum menikah atau ingin memiliki seorang anak hendaknya pasangan memeriksakan kesehatannya, supaya tidak terjadi kasus Hemolytic Disease of The Newborn. Karena, perbedaan rhesus yang signifikan itu dapat membuat bayi atau janin dalam kandungan meninggal dunia.

“Penanggulangan bisa dilakukan sebelum mengandung, dilihat antara ayah dan ibu apakah ada perbedaaan golongan darah dan rhesus. Kalo misal ada nanti bayi dalam kandungan bisa diberi injeksi antibodi. Jika sudah terlanjur kena anemia dan lainnya bisa dilakukan prosedur yang sesuai,” ungkap Lianny.

Angkat Isu Hemolytic Disease of The Newborn, Mahasiswa FK Juara III Public Poster Nasional
Angkat Isu Hemolytic Disease of The Newborn, Mahasiswa FK Juara III Public Poster Nasional

Mulai titik awal yang penuh tantangan hingga mencapai puncak kemenangan. Jejak langkah mereka yang penuh warna, melekat dalam ingatan sebagai inspirasi bagi yang lain agar berani berjuang untuk meraih juara.

Sementara itu, Agnes mengaku yang menjadi sebuah tantangan dalam perlombaan itu adalah, dirinya harus melakukan presentasi final seorang diri. Uniknya, hal tersebut menjadi senjata Agnes dan Lianny untuk membuat inovasi metode presentasi yang beda dari peserta lainnya. 

“Ketika final, aku harus presentasi sendiri karena Lianny berhalangan hadir. Hal ini kami manfaatkan untuk mencari ide bagaimana membuat metode presentasi yang berbeda dan unik. Dari kejadian ini, aku dan Lianny berinisiatif menggunakan metode story telling dan membuat sebuah lagu tentang penyakit ini,” ungkap Agnes

Proses mempelajari penyakit itu tentu kami dibimbing juga oleh dokter spesialis dan kakak-kakak dari AMSA UNAIR. Agnes mengaku bahwa dirinya sangat bersemangat dan rela bolak-balik Surabaya Jakarta untuk mengejar kuliahnya.

“Dengan mengikuti perlombaan ini harapannya bisa semangat untuk mengikuti ajang tingkat internasional. Untuk yang sedang berjuang mengikuti perlombaan, jangan pernah pesimis dan cobalah lakukan semua prosesnya. Jika hasilnya belum sesuai, coba lagi dan jangan pantang menyerah,” ujar Lianny

Penulis: Marshafyennda Scarbella

Editor: Feri Fenoria