UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali terima penghargaan dalam Anugerah Diktiristek 2022. Dalam acara yang puncaknya akan digelar pada Jumat (16/12/2022) itu, UNAIR dinobatkan sebagai perguruan tinggi teraktif ketiga nasional kategori SPADA (sistem pembelajaran daring).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pendidikan UNAIR, Prof Dr Sukardiman, MS Apt menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas penghargaan yang diraih oleh UNAIR. “Tentu saja kami merasa bersyukur dan bangga karena LMS (Learning Management System) kita, Hebat E-Learning yang terintegrasi dengan SPADA dinobatkan menjadi yang teraktif nomor tiga nasional,” ucapnya saat diwawancarai oleh pihak UNAIR NEWS pada Jumat (16/12/2022).
Penghargaan sebagai perguruan tinggi teraktif kategori SPADA yang diraih oleh UNAIR itu dinilai berdasarkan beberapa indikator. Sukardiman menjelaskan, indikator-indikator tersebut di antaranya adalah adanya integrasi LMS Hebat E-Learning dengan SPADA Kemendikbud. Integrasi tersebut, imbuhnya, sudah berlangsung sejak sekitar tahun 2020 hingga 2021 dan akan terus berlanjut. Selain itu, tingginya tingkat aktivitas LMS dalam pembelajaran daring, serta inovasi-inovasi pengembangan LMS juga menjadi indikator penilaian
Untuk memenuhi indikator penilaian tersebut, ia dan jajarannya juga telah melakukan berbagai strategi, seperti halnya melakukan sosialisasi baik pada mahasiswa, dosen, staf, dan keseluruhan stakeholders yang terkait. Sementara itu, strategi lainnya adalah dengan membentuk struktur kelembagaan Hebat E-Learning sehingga mampu mendukung aktivitas dan pengelolaan dengan optimal.
“Direktorat pendidikan bekerja sama dengan direktorat sistem informasi dan berbagai stakeholders lain di tingkat fakultas membentuk tim layanan yang menggawangi implementasi kegiatan pembelajaran daring di platform Hebat E-Learning ini. Jadi, kami punya struktur kelembagaan sendiri yaitu panitia ad-hoc terkait layanan fasilitas LMS Hebat,” ujarnya.
Ke depan, Sukardiman mengatakan bahwa masih ada beberapa hal yang harus terus ditingkatkan. Misalnya saja terkait dengan update parameter LMS seperti halnya tingkat DIA (delivery, interaction, and assessment), jumlah interaksi mahasiswa dengan dosen, rekam statistik aktivitas LMS, hingga inovasi-inovasi tampilan LMS yang lebih menarik, adaptif, dan mudah diakses.
Terakhir, Sukardiman menambahkan, Hebat E-Learning sebagai penunjang pembelajaran daring juga akan memfasilitasi modul pencegahan kekerasan seksual (KS) yang telah diluncurkan oleh Kemendikbud. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kerja sama dengan stakeholders terkait seperti Satgas PPKS UNAIR, departemen sistem informasi, dan pihak lainnya.
“Kita juga wajib mencantumkan modul pencegahan kekerasan seksual dari mendikbud yang harus dipahami dan harus diketahui mahasiswa. Nanti akan ada koordinasi dengan tim pencegahan kekerasan seksual, departemen sistem informasi, juga tentunya dengan koordinator pendidikan unit kebangsaan. Harapannya, LMS sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran daring ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terkait pencegahan kekerasan seksual di kampus,” pungkasnya.
Penulis: Yulia Rohmawati
Editor: Khefti Al Mawalia