UNAIR NEWS – Tim NCT (Noel Cinta Tita) UNAIR berhasil torehkan prestasi Juara II pada ajang kompetisi poster down syndrome Smart Nursing Competition Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (SNC ILMIKI) 2023. Ketiga mahasiswa bernama Muhammad Chusnul Maarief, Cinta Cahya Safira Djuma, Margareta Nendy Triastita. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR,
Dalam wawancara bersama UNAIR NEWS pada Minggu (09/04/2023), Cinta menjelaskan bahwa gagasan Hoki lahir sebagai strategi atasi down syndrome pada anak. Hoki, lanjutnya, adalah bagian dari langkah awal untuk meningkatkan rasa aware terhadap hal teresebut. Langkah tersebut dengan mengenali apa itu down syndrome, bagaimana gejalanya, dan bagaimana cara mencegahnya.
“Menurut kami edukasi langkah awal merupakan kepedulian kecil yang bisa merubah langkah-langkah selanjutnya untuk meminimalkan angka down syndrome di Indonesia,” jelas Cinta.
Di balik rasa haru dan bangga cinta menuturkan bahwa kemenangan kompetisi itu tidak terlepas dari berbagai kendala. Salah satunya kepadatan perkuliahan, praktikum, dan Osce yang tengah berjalan di Fakultas.
“Kami harus terus meluangkan waktu untuk berdiskusi dan merumuskan ide yang mampu diterima dan diimplementasikan masyarakat awam. Hal itu, tidak terlepas dari standar operasional asuhan pelayanan kesehatan tenaga medis,” jelasnya.
Hoki Down Syndrome
Dalam poster yang tim NCT susun, mereka memaparkan bahwa penyebab down syndrome banyak hal. Di antaranya faktor usia kelahiran, genetik, DNA, riwayat melahirkan, kekurangan asam folat, dan paparan kimia. Komplikasi, jelasnya, sering memperburuk kondisi anak hingga terjadi down syndrome oleh imunitas yang kurang, apnea saat tertidur dan masalah kesehatan jantung.
“Karena di sini masalahnya tidak jauh dari kebiasaan pola hidup. Maka kami menawarkan solusi dengan penerapan hidup sehat melalui Hoki,” ucap Cinta.
Hoki sendiri adalah sebuah singkatan yang mengartikan H (Hindari stress). Dalam hal itu, tim NCT memberikan edukasi kepada orang tua untuk menurunkan pemicu stress pada anak. “Kebutuhan istirahat yang cukup bayi usia 1–2 (11-14 jam), anak 3–5 tahun (10–13 jam), anak usia 6–13 tahun (9–11 jam), remaja usia 14–17 tahun (8–10 jam),” pungkasnya.
Penulis: Rosita
Editor: Nuri Hermawan
Baca Juga: Ciptakan Inovasi Penyulingan Air, Mahasiswa FKp UNAIR Sabet Juara 2 LKTI Nasional