UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mencetak prestasi dalam kancah nasional. Kali ini, lembaga inkubator Airlangga StartUp and Innovation (ATAVI) Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga mendapatkan peringkat A dari kementrian UMKM RI. BPBRIN UNAIR menerima peringkat tersebut pada Jumat (29/11/2024).
Koordinator bidang startup dan inkubator bisnis Universitas Airlangga. Dr Achsania Hendratmi SE M Si menyampaikan bahwa ATAVI mendapatkan kesempatan mengikuti pemeringkatan Sipensi pada tahun 2024. Namun, menurutnya ATAVI sendiri telah menyiapkan segala macam keperluan termasuk dalam persuratan untuk dapat mengikuti pemeringkatan ini dalam beberapa tahun sebelumnya.
“Kita mulai running dari 2018 dan setelah pergantian peraturan bahwa inkubator di bawah kementerian koperasi dan UMKM. Kita sudah memiliki hubungan yang baik dengan mereka dan kita sudah banyak ikut berpartisipasi dalam membangun hubungan bersama mereka,” ungkapnya.
Tantangan Dalam Inkubasi
Achsania menyampaikan hal yang menjadi tantangan dalam menyiapkan sebuah inkubator adalah penyediaan fasilitas produksi bagi mahasiswa yang memiliki bisnis rintisan. Menurutnya idealnya inkubator juga memiliki kantor dan fasilitas produksi. “Hal yang menjadi tantangan kami juga terdapat pada fasilitas produksi yang membagi semua bisnis,” jelasnya.
Selain itu, masalah juga muncul karena banyak mahasiswa yang hanya ingin mencari hibah dana melalui lembaga inkubator. Hal itu membuat banyak bisnis berhenti saat baru berjalan karena pemilik tidak memiliki niat dalam melanjutkan bisnis. ”Kemudian hal ini membuat kami saat melakukan recruitment, paling tidak bisnisnya harus sudah berjalan selama kurang lebih satu tahun,” lanjut Achsania.
Dalam kesempatan itu Dr Achsania juga mengatakan bahwa BPBRIN UNAIR terus berusaha meningkatkan fasilitas produksi dan penyedia layanan untuk kegiatan inkubasi bisnis. Menurutnya dengan peningkatan fasilitas tersebut maka juga akan meningkatkan peluang bisnis rintisan untuk sukses. “Harapannya juga tentunya terkait dengan tantangan yang kami hadapi dan juga dengan adanya pengembangan terkait fasilitas produksi bagi bisnis rintisan sehingga dapat mendapatkan pengawasan secara intensif,” terangnya.
Penulis : Ahmad Hanif Musthafa
Editor : Edwin Fatahuddin