Universitas Airlangga Official Website

B-PHA UNAIR Bahas Gaya Kepemimpinan Efektif

UNAIR NEWS – Himpunan Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat, yang dikenal dengan Banyuwangi Public Health Association (B-PHA) Fakultas Ilmu Kesehatan Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR), menggelar seminar dan Focus Group Discussion (FGD) pada acara upgrading yang mengusung tema Leadership in Action. Kegiatan itu berlangsung pada Sabtu (19/04/2025) hingga Minggu (20/04/2025) di Villa Bahari Banyuwangi. Kegiatan itu bertujuan untuk mempersiapkan para peserta dalam menghadapi tantangan kepemimpinan baik di tingkat organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Acara itu menghadirkan Lailatul Maghfiroh, Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Kesehatan Masyarakat tahun sebelumnya, sebagai pemateri utama. Dalam pemaparannya, Lailatul memberikan wawasan praktis mengenai kepemimpinan yang efektif, dan pentingnya sikap solidaritas dalam setiap langkah kepemimpinan di dalam organisasi maupun kehidupan sehari-hari. Lailatul Maghfiroh menjelaskan bahwa ada tiga jenis kepemimpinan yang perlu dipahami, yaitu kepemimpinan otoriter, demokratis, dan transformasional.

“Pada kepemimpinan otoriter, seorang pemimpin mengambil keputusan sepihak tanpa melibatkan anggota tim. Gaya ini memang cocok digunakan dalam situasi krisis, di mana keputusan cepat dan tegas sangat diperlukan. Namun, meskipun efektif dalam kondisi tertentu, kepemimpinan otoriter bisa menghambat kreativitas dan mengurangi partisipasi anggota tim, karena mereka tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan,” ujarnya.

“Berbeda dengan kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokratis melibatkan anggota tim dalam setiap pengambilan keputusan. Gaya ini mendorong partisipasi yang lebih aktif dan meningkatkan kepuasan kerja, karena anggota tim merasa dihargai dan memiliki suara dalam proses tersebut. Saya percaya bahwa pendekatan ini sangat efektif, terutama dalam organisasi yang ingin meningkatkan kolaborasi dan kreativitas,” tambahnya.

“Terakhir, kepemimpinan transformasional berfokus pada perubahan dan inovasi. Pemimpin transformasional menginspirasi anggota tim untuk bekerja menuju visi jangka panjang, bukan hanya pada hasil jangka pendek. Mereka berfokus pada pengembangan diri dan potensi tim untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Kepemimpinan ini penting untuk menciptakan perubahan yang berarti dalam organisasi,” ujarnya.

Setelah materi selesai, setiap kelompok diberikan studi kasus mengenai masalah kepemimpinan yang terjadi di Indonesia. Peserta diberi waktu 30 menit untuk berdiskusi dan menganalisis kasus yang diberikan, sebelum mempresentasikan hasil diskusinya di depan peserta lainnya. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan peserta dalam menerapkan konsep kepemimpinan yang telah dipelajari, serta mendorong mereka untuk berpikir kritis tentang tantangan kepemimpinan yang ada di Indonesia. Harapannya, dapat memberikan pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan yang efektif, dan daat membekali mahasiswa dengan keterampilan kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam organisasi dan kehidupan sehari-hari. 

Melalui diskusi dan studi kasus, diharapkan peserta dapat mengasah kemampuan berpikir kritis dan bekerja kolaboratif. Kegiatan itu diharapkan menghasilkan pemimpin yang efektif, inspiratif, dan mampu membawa perubahan positif di masyarakat.

Penulis: Dheva Yudistira Maulana

Editor:  Khefti Al Mawalia