UNAIR NEWS – Meroketnya harga minyak dan langkanya bahan bakar minyak jenis pertalite cukup meresahkan masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Banyak keluhan dari masyarakat yang hingga saat ini belum direspons pemerintah daerah.
Dalam menyikapi hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam menemui langsung ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada Kamis (14/4/2022) pukul 14.00 WIB.
Bertempat di Lounge Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, kunjungan tersebut diterima langsung oleh asisten pribadi bupati, sekretaris daerah Kabupaten Banyuwangi, beserta perwakilan dinas koperasi dan dinas pendapatan daerah.
Presiden BEM KM SIKIA Yayang Amru Mahendra mengungkapkan kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk audiensi langsung dengan pemerintah daerah sebagai langkah mengatasi permasalahan tersebut.
“Dalam kesempatan tersebut, BEM KM SIKIA memberikan berbagai rekomendasi solusi. Di antaranya melakukan monitoring dan pendisiplinan terhadap distribusi untuk menjaga ketersediaan pasokan,” katanya.
“Rekomendasi itu didapat melalui naskah akademik yang telah disusun bersama sebelumnya,” tambahnya.
Amru mengatakan memilih jalur audiensi menemui pihak pemkab secara langsung dengan mempertimbangkan faktor ketertiban, keamanan, dan keefektifan. “Demi menjaga nama baik kampus dan untuk menghindari motif tunggangan politik yang mungkin terjadi saat aksi demo secara langsung (pada beberapa hari sebelumnya), kami memilih jalan untuk memberikan rekomendasi dan solusi secara langsung,” tuturnya.
Mahasiswa Kedokteran Hewan angkatan 2019 itu menuturkan bahwa pemerintah daerah memberikan reaksi positif dengan hasil audiensi tersebut. “Respons dari pemkab sangat baik. Rekomendasi yang diusulkan akan mendapat perhatian khusus dan pemkab akan sangat senang apabila mahasiswa mau melakukan pengawasan serta penyidakan distribusi dan operasi pasar bersama nanti,” katanya.
Amru mengungkapkan langkah itu telah sejalan dengan semangat Banyuwangi Rebound, sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah untuk lebih baik lagi ke depan.
Penulis: azhar burhanuddin
Editor: Feri Fenoria