UNAIR NEWS – Pengabdian Masyarakat (pengmas) mahasiswa Program Studi D4 Pengobatan Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) kembali terlaksana di Kota Surabaya. Pengmas yang bertempat di Kelurahan Babatan Pilang RW 05, Kecamatan Wiyung ini berlangsung mulai (8/5/2024) hingga (2/6/2024).
Pengmas tersebut berfokus pada penyembuhan penyakit batuk dan pilek. Terdapat empat fokus aplikasi utama dalam pengobatan tradisional akupuntur, akupresur, herbal dan nutrisi.
Edith Frederika Puruhito SKM MSc (MedSci) selaku dosen pembimbing pengmas tersebut mengatakan bahwa seluruh masyarakat khususnya RW 5 Babatan Pilang berhak mengikuti pencegahan sekaligus penyembuhan penyakit ini.
”Dari data kesehatan masyarakat kecamatan Wiyung yang kami peroleh. Satu dari 15 kasus penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah batuk dan pilek yang menyebabkan penyakit influenza selama tahun 2023-2024. Oleh karena itu, program ini terbuka luas untuk seluruh kalangan di masyarakat,” jelas Edith.
Pemberian Edukasi
Kegiatan pengmas berlangsung setiap hari Sabtu dan Minggu selama awal Mei hingga wal Juni dengan dua rangkaian acara, yakni edukasi dan pengobatan gratis. Hari pertama, yakni pemberian pengobatan akupuntur dan akupresur secara gratis.
Setiap sesi terdapat materi edukasi tentang mengatasi penyakit batuk dan pilek melalui teknik akupresur mandiri, penggunaan herbal, dan menjaga nutrisi yang baik. Sebagai puncak kegiatan pada Minggu (2/6/2024), terdapat edukasi topik terkait nutrisi penderita batuk dan pilek.
”Mahasiswa memberikan pelayanan akupunktur, pijat, dan akupresur setiap Sabtu selama kegiatan berlangsung. Dalam sesi terakhir, dosen pembimbing memaparkan cara menjaga nutrisi untuk menangani batuk dan pilek,” tutur Edith.
Produk Inovasi
Kelompok pengmas ini juga berhasil mengembangkan inovasi produk kesehatan berupa jeli dari buah kundur. Jeli ini berpadu dengan minuman berperisa peppermint dan pemanis alami dari daun stevia. Tidak hanya enak dikonsumsi tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan khususnya bagi penderita batuk dan pilek.
”Produk inovatif yang kami buat memiliki khasiat yang banyak, salah satunya membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan dan mencegah gejala batuk serta pilek,” jelas Edith.
Lebih dari 30 peserta mengikuti acara ini yang mencakup warga produktif hingga lansia di wilayah Wiyung. Khususnya perumahan padat penduduk yang terdiri dari kalangan menengah ke atas.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa harapannya mampu mengaplikasikan ilmu yang telah mahasiswa pelajari selama perkuliahan. “Semoga kegiatan ini juga bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam penanganan dan pencegahan penyakit batuk dan pilek,” imbuh Edith.
Penulis: Venni Tanujaya
Editor: Yulia Rohmawati