UNAIR NEWS – Program studi (Prodi) D4 Pengobat Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) menerapkan warisan leluhur untuk menurunkan stunting. Warisan tersebut adalah Pijat Tuina. Pijat ini merupakan budaya warisan leluhur dari nenek moyang yang bisa menjadi solusi untuk menurunkan angka stunting. Program yang terlaksana ini bernama PIRO PENTING (Pijat Zero Penurunan Stunting).
Pemberian Terapi
Satria Bagus Pambudi mahasiswa Prodi D4 Battra mengatakan bahwa balita yang terindikasi stunting mendapatkan terapi berupa Pijat Tuina selama beberapa pertemuan. Para balita ini mendapatkan terapi selama 12 minggu.
“Sasarannya ada 12 balita yang terindikasi stunting di Tambak Wedi, Surabaya. Kami melakukan terapi pijat selama tiga kali setiap minggu. Setiap balita akan mendapatkan terapi selama 12 minggu,” katanya.
![](https://unair.ac.id/wp-content/uploads/2023/09/Foto-1-Battra-UNAIR-Terapkan-Warisan-Leluhur-untuk-Turunkan-Stunting-1024x768.webp)
Terapi Pijat Tuina terlaksana mulai (1/6/2023) hingga (30/9/2023). Program itu mendukung pencapaian Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3. Poin ini berfokus untuk menciptakan kesehatan yang baik dan kesejahteraan.
Berikan Edukasi
Sebelum mendapatkan terapi, masyarakat mendapatkan sosialisasi mengenai terapi Pijat Tuina pada Jumat (12/5/2023). Selama proses terapi berlangsung masyarakat mendapatkan materi edukasi agar pengetahuan mereka meningkat. “Kami tidak hanya memberikan terapi tapi juga penyuluhan yang mendukung dalam penurunan stunting,” tutur Satria.
Tak lupa edukasi mengenai inovasi pilihan nutrisi turut tersampaikan. Inovasi tersebut menjadi hal yang penting agar menu makanan balita menjadi lebih beragam. “Edukasi yang tersampaikan juga inovasi nutrisi untuk stunting. Kami memberikan materi inovasi stunting agar orang tua bisa melakukan inovasi pada menu balita tapi kebutuhan gizi balita masih terpenuhi,” terangnya.
Satria memiliki harapan dengan menerapkan warisan leluhur itu bisa menurunkan angka stunting yang ada. Nutrisi dan kesehatan balita juga bisa terbangun dengan baik sehingga mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Kami berharap orang tua mampu berkontribusi penuh terhadap tumbuh kembang balita dengan memperhatikan kecukupan nutrisi dan melakukan pijat mandiri di rumah. Jika balita terbebas dari stunting maka ia akan berkembang secara normal hingga bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas,” tutupnya. (*)
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Binti Q. Masruroh