Universitas Airlangga Official Website

BCA Gandeng UNAIR Bahas Pentingnya Teknologi dalam Bisnis

Hendra Lembong memaparkan materi kepada peserta kuliah tamu ‘BCA Berbagi Ilmu’. (Sumber: Asya)

UNAIR NEWS – Untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja, Universitas Airlangga bersama Bank Central Asia (BCA) mengadakan kuliah tamu BCA Berbagi Ilmu. Kegiatan bertajuk Leveraging Technology to Survive in the VUCA World itu berlangsung di Ruang Ternate, ASEEC Tower UNAIR pada Rabu (17/5/2023). Kuliah tamu itu membahas pentingnya teknologi dalam bisnis.

Kuliah tamu yang membahas perkembangan teknologi dan perannya dalam dunia bisnis itu mengundang dua narasumber. Pembicaranya adalah Hendra Lembong sebagai Wakil Presiden Direktur BCA. Hendrik Sia selaku Kepala Kantor Wilayah III BCA juga ikut hadir menjadi moderator.

Teknologi dalam Bisnis

Hendra menyampaikan bahwa terdapat tiga prinsip utama bisnis. Pertama, kebutuhan atau customer needs. Kebutuhan bisa ada ketika terdapat permintaan, tetapi penawarannya tidak ada. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu ada kapabilitas sebagai prinsip kedua atau paling minimal adalah passion. Kemudian, perhitungan untung rugi secara ekonomis.

Saat ini, perkembangan global semakin tidak pasti. Salah satunya adalah isu geopolitik, misalnya persaingan sengit antara Amerika dan Cina dalam hal ekonomi. Selain itu, ada krisis bank global, PHK massal, dan lain-lain. Isu-isu tersebut dapat terjawab melalui tiga prinsip utama bisnis itu.

“Begitu banyak perubahan di dunia. Tapi ujung-ujungnya balik lagi berpikirnya adalah dari poin satu, dua, dan tiga. Biasanya jawabannya ada di situ,” ucap Hendra.

Selain itu, dunia sudah memasuki revolusi industri 4.0 dengan adanya teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) yang menjadi fokus utama. Sejak tahun 1960, perekonomian dunia mengalami pertumbuhan secara eksponensial atau cepat.

“Begitu teknologi masuk revolusi industri 4.0, pertumbuhan ekonomi langsung meningkatkan lebih cepat lagi,” katanya.

Di samping teknologi membantu dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, beberapa bidang pekerjaan juga akan terancam akibat adanya artificial intelligence. Meskipun demikian, teknologi tetap tidak dapat menggantikan satu komponen penting dalam manusia.

“Otak teknologi mungkin lebih bagus dari pada manusia. Tetapi teknologi tidak memiliki hati. Jadi teknologi tetap harus ada orang di belakangnya,” jelas Hendra.

Implementasi Teknologi di BCA

Hendra mengatakan bahwa BCA juga menggunakan teknologi dalam dunia bisnis. Misalnya adalah BCA Sekuritas untuk membeli saham secara digital sehingga tidak perlu ribet kembali membeli saham dengan mengisi formulir dari kertas.

Ada pula aplikasi Sakuku yang mirip seperti Gopay. Namun, BCA tidak menerapkan strategi ‘bakar uang’ yang diterapkan Gopay, yaitu memberikan banyak diskon. Untuk itu, BCA membuat strategi partnership. “Jadi teman-teman yang punya Gopay bisa ke ATM BCA, ambil tunai dari Gopay,” katanya.

Secara keamanan, BCA juga menerapkan face biometric system pada 2 Desember 2022 untuk mencegah adanya aktivitas kejahatan. Sistem itu berjalan dengan cara memverifikasi pengguna aplikasi BCA dengan database BCA, salah satunya melalui KTP.

“Setelah kita implementasi face biometric, kira-kira turun berapa persen penipuannya? Turun 100 persen, langsung nol,” ucap Hendra.

Tips Berkarir

Selain itu, Hendra memberikan lima tips berkarier di dunia industri untuk menjadi pekerja. Pertama, membaca buku 7 Habits of Effective People. Kedua, ikut tergabung dalam super team atau tim yang mengutamakan kerja tim dari pada kerja individu dan tetap rendah hati.

Ketiga, tidak terlalu terpengaruh dengan orang lain dan fokus ke diri sendiri karena semua orang akan memperoleh kesempatan kerjanya masing-masing. Keempat, menjadi keseimbangan antara kesibukan dan kesehatan diri sendiri. Terakhir, mengutamakan belajar dari pada mencari uang. (*)

Penulis: Muhammad Fachrizal Hamdani

Editor: Binti Q. Masruroh