UNAIR NEWS – Guna meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam dunia kerja. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (BEM FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menggelar acara workshop. Kali ini, workshop bertema Next Gen X Edgy. Workshop terdiri dari tiga kelas pengembangan diri, yaitu CV dan Interview, Editing, serta Excel Class. Kegiatan ini sukses menjaring antusiasme mahasiswa lintas fakultas yang hadir di Gedung Nano, Kampus MERR-C, pada Sabtu (2/11/2024).
Menggandeng beberapa narasumber berkompeten, kegiatan tersebut memberi kesempatan mahasiswa mendalami dunia profesional. “Kelas-kelas workshop ini kami hadirkan sebagai wadah menggali dan mengasah keterampilan yang sangat relevan di era digital. Selain itu, memfasilitasi teman-teman dalam meningkatkan hard skills sekaligus soft skills,” ucap Diza Clarissa, selaku ketua pelaksana acara.
Senada dengan Diza, Presiden BEM FTMM, Sukma Sekar Devita mengungkap rasa bangganya atas tercetusnya proyek kolaboratif ini. Ia juga mempertegas bahwa BEM tak berfokus pada gerak organisasi saja, namun juga memiliki tanggung jawab untuk membantu akademik dan pengembangan keterampilan mahasiswa. “Ini adalah terobosan ide yang sangat bagus untuk BEM FTMM memiliki wadah yang cukup besar melalui workshop pelatihan yang memang mahasiswa butuhkan,” tutur Devita.
Kelas Curriculum Vitae (CV)
Kelas CV dan interview menjadi salah satu kelas Next Gen X Edgy yang menarik perhatian. Dalam kelas itu, BEM mengundang Early Antarest, alumnus Universitas Airlangga yang kini merupakan Strategic Partnership Manager di Dayalima Recruitment. Early, banyak bercerita pengalaman sebagai Human Resources (HR) dan memberi panduan menyusun CV profesional yang menarik perhatian recruiter.
“Good CV, good profile. Tunjukkan sisi terbaikmu melalui CV-mu dengan jujur dan percaya diri. Bagus karena visual dan isi kontennya, termasuk mampu menunjukkan peran aktif dalam organisasi dan capaian yang berhubungan dengan pekerjaan,” tuturnya.
Early menekankan penyesuaian format desain CV, yakni kapan harus menggunakan CV ATS ataupun kreatif sesuai sasaran perusahaan. Ia juga mengungkap kesalahan yang sering terjadi dalam menyusun CV, seperti mencantumkan pengalaman yang berlebihan dan tidak relevan hingga menyebutkan hal-hal personal. Ia berpesan untuk lebih berhati-hati dalam membagikan data pribadi. “Sangat rentan juga ketika perusahaan belum apa-apa meminta KTP, kecuali kalau kalian daftar ASN atau BUMN,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Early juga berbagi tips dan trik membuat CV yang stand-out, salah satunya menyesuaikan format CV sesuai posisi. “Kalian perlu punya beberapa CV atau paling tidak dua, kalau kalian punya interest di dua bidang yang berbeda,” terangnya.
Strategi Wawancara Kerja
Selain menjelaskan tentang CV, Early memberikan strategi yang dapat peserta gunakan saat wawancara kerja. “Interview dalam proses rekrutmen tujuannya memverifikasi data secara objektif, maka tulislah jujur apa adanya,” tutur Early.
Pada akhir, Early mengajak peserta agar tidak mengabaikan detail rekrutmen. Termasuk hadir tepat waktu, berpenampilan rapi, mengatur body language, fokus, dan percaya diri. Tak hanya materi teoretis, peserta juga mendapat kesempatan melakukan praktik interview secara langsung.
Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra