UNAIR NEWS – Kurangnya perhatian terhadap dunia pendidikan di kalangan inklusi khususnya dari segi kebutuhan guru, mendorong SCOLAH-UNAIR Mengajar untuk mengadakan kegiatan Berlian pada Jum’at (14/9). Berlian sendiri merupakan kegiatan belajar mengajar yang diadakan di SDN Airlangga 1 dengan diikuti oleh 26 adik asuh berkebutuhan khusus serta 25 mahasiswa dari UNAIR Mengajar.
Aldi Yoga Hartama, ketua pelaksana kegiatan tersebut sekaligus mahasiswa Fakultas Vokasi angkatan 2017 menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah mahasiswa dapat belajar bagaimana berinteraksi dan melakukan kegiatan belajar bersama adik-adik inklusi dan dapat menumbuhkan kepedulian terhadap hak-hak adik inklusi dalam memperoleh pendidikan.
“Sebenarnya adik-adik tersebut memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Hanya saja, dibutuhkan metode yang berbeda dalam memperlakukan atau untuk berinteraksi dengan mereka. Tidak dapat disamakan dengan anak-anak pada umumnya,” Jelas mahasiswa yang akrab dipanggil Aldi tersebut.
Menurut Aldi, untuk kegiatannya sendiri diawali dengan senam dan sarapan pagi di kelas inklusi. Kemudian adik-adik dibagi dalam beberapa kelompok untuk membuat kerajinan tangan berupa tirai sedotan dan scrapbook. Tentunya, setiap kelompok didampingi oleh beberapa pengajar untuk mengerjakan kerajinan tersebut. Setelah membuat scrapbook dilanjutkan menghias jendela kelas inklusi dengan tirai sedotan yang sudah jadi sebelumnya.
“Untuk antusiasme adik-adik dalam mengikuti kegiatan tersebut, alhamdulillah mereka sangat senang dengan kedatangan kakak-kakak dari unair mengajar sehingga terdapat interaksi yang lengket selama kegiatan berlangsung,” terang Aldi.
Tidak hanya dihadiri oleh adik-adik tersebut, Aldi menjelaskan, ketika pra-Berlian sempat datang tamu dari disdikpora jakarta. Hanya saja ketika kegiatan berlian berlangsung, hanya ada orang tua murid yang berkunjung seperti biasanya.
Setelah kegiatan berlangsung, Aldi berharap ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa dari kegiatan ini dapat bermanfaat seterusnya bagi almamater dan menumbuhkan semangat bagi siapapun dalam memperjuangkan pendidikan di kalangan inklusi.
Penulis: Galuh Mega Kurnia
Editor: Nuri Hermawan
