Universitas Airlangga Official Website

Belajar dari kegagalan Menjadikannya Wisudawan Terbaik

UNAIR NEWS – Rike Surya Shafarani sosok wisudawan periode 241 yang dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) dengan IPK 3,95. Sarjana teknik industri tersebut mengatakan bahwa dirinya menemukan kesuksesan melalui perjalanan pribadinya yang penuh tantangan dan pencapaian.

Selama menjalani perkuliahan, perempuan kelahiran Surabaya itu tidak hanya menonjol dalam bidang akademis, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Sebagai contoh, dia turut serta dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) dan memegang peran penting sebagai kepala departemen Keilmuan Riset dan Teknologi. Di samping itu, ia aktif menjadi academic tutor bagi rekan-rekannya dan bergabung sebagai Asisten Laboratorium Teknik Industri UNAIR.

Prestasi Rike juga tercermin dari sejumlah penghargaan yang berhasil diraihnya selama masa kuliah. Mulai menjadi finalis dalam kompetisi-kompetisi bergengsi seperti White Paper Competition at Industrial Workshop Universitas Gadjah Mada, Industrial Creative Season (INCREASE) di Telkom University, hingga Yada Discover: Business Plan Competition yang diadakan oleh Yadayouth.id. Namun, di balik kesuksesannya, Ia juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam manajemen waktu.

“Tantangan terbesar dalam perkuliahan adalah manajemen waktu. Harus dapat memanajemen waktu antara mengerjakan tugas kuliah serta kegiatan organisasi, kegiatan organisasi lainnya, serta bermain bersama teman. Dengan ada manajemen waktu yang baik, maka momen pada saat perkuliahan serta manfaat dari perkuliahan dapat kita rasakan dan dapat memberikan hasil yang maksimal,” jelasnya.

Momen paling berkesan dalam perjalanan akademiknya adalah ketika menghadapi kegagalan dalam salah satu mata kuliah. Meskipun merasa terpuruk, ia tidak menyerah dan bahkan berhasil memperbaiki nilai tersebut sebagai bukti keteguhan hatinya.

“Hal yang paling memorable selama studi adalah mendapat nilai D di salah satu mata kuliah. Pada momen itu saya merasa saya telah gagal menghasilkan nilai yang memuaskan di studi S1 ini dan merasa terpuruk karena mendapat nilai D. Namun, saya tidak ingin menyerah dan berusaha memperbaiki nilai saya dengan mengulang mata kuliah tersebut pada semester selanjutnya. Dan turns out, saya dapat memperbaiki nilai mata kuliah tersebut sesuai yang saya harapkan.

Penulis: Rosali Elvira

Editor: Feri Fenoria