UNAIR NEWS – Belajar jadi enterpreneur, Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga Banyuwangi mengundang CEO Bobsaso Group Mahbub Junaidi S Sos M Si yang berlatar belakang bisnis pengelolaan kopi. Tepatnya dalam program Public Health Entrepreneurship Festival (PHENTUSIAS) 2023 pada Kamis (25/5/2023) di Aula SIKIA Mojo.
Kali ini kegiatan itu mengambil tajuk “Move to Collaborate Together Become a Young Entrepreneur.” Mahbub mengungkapkan kualitas menjadi prioritas utama dalam bisnisnya. Itulah yang membuat bisnisnya semakin berkembang. Sehingga dapat melakukan ekspor ke luar negeri dengan produknya.
Tentu mahasiswa dapat mengikuti jejaknya untuk terjun ke dunia entrepreneurship. Tidak ada kesuksesan dan keberuntungan secara tiba-tiba tanpa proses yang luar biasa. Sehingga untuk memulai usaha, mahasiswa harus berani mengeksekusi yang ada di kepalanya.
“Mahasiswa hanya perlu dua hal, yaitu memulai dan ATM. Amati, tiru, dan modifikasi dengan melihat youtube maupun bertanya kepada profesional,” katanya.
Soal Olahan Sampah
Selain itu, turut hadir perwakilan dari Associate Systemiq Laksmi Satria yang mengatakan bahwa perusahaannya merupakan bisnis di bidang socioentrepreneurship. Terdapat beberapa lini bisnis. mulai pengembangan mobile apps sebagai penghubung konsumen, Plastic credit sebagai bank sampah digital, hingga Eco Sirkular.
“Kami melakukan modernisasi sampah lewat pembelian secara online dan menghubungkan langsung dengan pengolah lanjutan,” katanya.
Untuk ekspansi lebih lanjut, tentu akan mengakomodasi seluruh desa di Banyuwangi lewat solusi terstruktur digital dari aplikasi. Tujuannya, mengumpulkan lebih banyak material limbah yang berkualitas dan membantu kota dengan sistem penyelesaian sampah berbasis digital.
Kolaborasi dengan Orang Lain
Sementara itu, Pemilik Blimbingsari Creative Craft Hj Nur Fitriyah SAg SPd memaknai bergelut di bidang wirausaha secara luas. Berasal dari lulusan pondok pesantren bukanlah halangan untuk berani terjun jadi enterpreneur bisnis digital. Dengan memanfaatkan jejaring yang dikenalnya dari pondok, tentu mewujudkan kolaborasi antara satu dengan yang lain dalam memasarkan produknya.
“Orang memang tidak melihat prosesnya dalam merintisnya. Namun fase tersebut merupakan yang paling berat untuk dijalani sebelum mencapai jenjang kesuksesan,” katanya.
Penulis: Monika Astria Br Gultom
Editor: Feri Fenoria
Baca juga:
Universitas Terbaik Ke-11 Di Dunia Ajak UNAIR Cetak Para Pebisnis Sukses
Pebisnis Pemula Wajib Tahu 3 Hal Penting untuk Sukses dalam Dunia E-Commerce