UNAIR NEWS – Bagi sebagian orang, hijrah atau melakukan perubahan ke arah yang lebih baik bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Meskipun hati sudah memiliki niat untuk berhijrah, ada saja halangan yang membuat hati goyah.
Berlatar belakang hal tersebut, Sie Kerohanian Islam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (SKI BEM FPK) Universitas Airlangga mengadakan acara Semarak Inspirasi Religi Perikanan (SIRIP) yang mengangkat tema ‘Hijrahku karena DIA’. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Utama Masjid Ulul Azmi Kampus C Minggu (15/10) ini merupakan acara tausiah yang menekankan pada proses berhijrah.
Dalam sambutannya, ketua acara Ragil Setia mengungkapkan urgensi yang mendalam dari tema yang diambil.
“Hijrah adalah hal yang sangat penting, karena dengan berhijrah kita dapat mengubah diri kita dari pribadi yang kurang baik menjadi lebih baik,” paparnya.
SIRIP tahun ini mengundang pemateri yang berpengalaman dalam bidang hijrah. Melalui bimbingannya, ia mampu mengubah paradigma kelompok punk yang awalnya cenderung liar menjadi lebih santun dan kental akan nuansa islami. Ia adalah ustaz Aditya Abdurrahman.
Pada sesi tausiah, Aditya menjelaskan bahwa berhijrah membutuhkan bimbingan dari seorang mentor agar proses berhijrah seseorang dapat lebih terarah. Mentor berperan untuk menjaga keistikamah hijrah seseorang. Mentor ini juga menjadi pengingat untuk tetap tekun berhijrah apabila mulai terbesit rasa bosan.
“Hadirnya mentor merupakan hal penting dalam berhijrah, karena mentor ini lah yang akan membimbing dan mengarahkan agar tetap istikamah,” jelas Aditya.
Pada sesi tausiah, panitia menghadirkan seorang anggota komunitas Punk Muslim yang telah berhasil dalam berhijrah. Ia adalah Rizal Pamudi atau yang biasa disebut Ipam di Punk Muslim. Rizal berkisah, hijrah yang ia lakukan dimulai ketika dirinya mengalami kejenuhan terhadap pemikirannya akan gerakan-gerakan kiri.
Rizal juga mengatakan, ketika bertemu Aditya Abdurrahman hingga sukses berhijrah, ia merasakan banyak kenikmatan yang hadir dalam hidupnya.
“Ketika telah berhasil berhijrah, banyak manfaat yang datang ke hidup saya. Hidup menjadi lebih tenang dan terarah,” ucap Rizal.
Pada akhir acara SIRIP, hadir penampilan banjari dan nasyid yang ditampilkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Seni Religi (UKM SR) UNAIR. Salah seorang peserta SIRIP bernama Hakim menyebutkan, setelah mengikuti acara ini ia mendapatkan semangat untuk berhijrah. Ia ingin lebih istikamah dalam berhijrah.
“Acara yang bermanfaat, mampu meningkatkan keistikamahan saya dalam berhijrah,” jelas Hakim. (*)
Penulis : Rizky Yanuar Rahmadan (Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR)
Editor : Binti Q. Masruroh