Universitas Airlangga Official Website

BEM FEB Adakan Kawal APBD, Bahas Infrastruktur Pedestrian

Dr H Heru Tjaraka Drs MSi BKP BAK AK CA saat memaparkan materi mengenai analisis ekonomi pembangunan infrastruktur pedestrian di Kota Surabaya (foto: dok istimewa)

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar acara Kawal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Acara ini merupakan program kerja Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB. Kegiatan terselenggara secara daring pada Selasa (17/9/2024). 

Melalui Kawal APBD, BEM FEB ingin memberikan edukasi dan wadah aspirasi mengenai infrastruktur pedestrian di Kota Surabaya. Dosen Program Studi Akuntansi FEB UNAIR. Dr H Heru Tjaraka Drs MSi BKP BAK AK CA hadir sebagai pembicara pada kegiatan ini. Ia menyampaikan analisis ekonomi mengenai pembangunan infrastruktur pedestrian di Kota Surabaya. 

Menurut Dr Heru infrastruktur pedestrian merupakan sarana prasarana atau fasilitas fisik untuk mendukung mobilitas pejalan kaki dengan aman, nyaman, serta efisien. Infrastruktur pedestrian ini meliputi trotoar, zebra cross, jembatan penyeberangan, rambu lalu lintas, dan marka jalan. 

Pemerintah Kota Surabaya sebagai penyedia fasilitas publik perlu memperhatikan fasilitas yang pejalan kaki butuhkan. Dr Heru menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur pedestrian ini perlu ada peningkatan mengingat kebutuhan mobilitas masyarakat. 

“Pembangunan pedestrian atau infrastruktur bagi pejalan kaki ini akan menjadi salah satu solusi yang berguna untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendorong aktivitas sosial bagi masyarakat Kota Surabaya,” papar Dr Heru.

Aspek-aspek ekonomi yang muncul ketika membahas pembangunan infrastruktur pedestrian adalah aspek manfaat dan dampak. Beberapa manfaat ekonomi pembangunan infrastruktur pedestrian, yaitu peningkatan nilai aset properti, pengurangan ongkos transportasi, dan peningkatan penghasilan bagi masyarakat khususnya pedagang lokal. Manfaat ini juga nantinya akan menyumbang pertumbuhan ekonomi bagi Kota Surabaya.

“Manfaat ekonomi yang muncul dari pembangunan infrastruktur pedestrian tentunya akan berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya,” ujar beliau.

Dr Heru juga menyinggung mengenai dampak positif adanya infrastruktur pedestrian. Beliau memaparkan dampak positif dalam bidang kesehatan. Dengan adanya infrastruktur pedestrian, masyarakat akan terdorong untuk melakukan aktivitas fisik luar ruangan. Misalnya jalan kaki, jogging, dan senam ringan sehingga dapat menurunkan risiko terserang penyakit.

Pembangunan infrastruktur pedestrian juga memiliki beberapa tantangan. Beberapa tantangan tersebut adalah anggaran dana yang cukup besar, perlunya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan pedestrian, dan masih adanya pengendara motor yang menggunakan trotoar. Dengan berbagai tantangan yang ada, Dr Heru memberikan rekomendasi terkait kebijakan infrastruktur pedestrian.

“Beberapa rekomendasi terkait pedestrian, yaitu diperlukan adanya edukasi dan sosialisasi oleh Pemkot secara intensif mengenai pedestrian, menambah pedestrian dan meneruskan pembangunan yang masih butuh sentuhan finishing, menyiapkan anggaran dana yang lumayan besar guna penataan pedestrian sekaligus juga pemeliharaan, serta yang terakhir untuk memperindah tetap mempertahankan bollard yang menjadi ciri suatu daerah,” pungkas Dr Heru.

Penulis: Selly Imeldha

Editor: Edwin Fatahuddin