UNAIR NEWS – Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) telah selesai menyelenggarakan pemilihan umum raya (pemira). Dito Zuhdi Widyadhana, Presiden BEM FH UNAIR Periode 2023/2024, melalui wawancara dengan UNAIR NEWS pada Senin (22/1/2024), menuturkan visi BEM FH UNAIR sebagai learning organization ialah menjalankan fungsi pergerakan dan pelayanan yang berlandaskan demokrasi dan gotong royong untuk memberikan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat.
Fokus Isu dan Program Utama
Wakil Presiden BEM FH UNAIR, Janice Gracia Angeline Jan Rawung, turut menjelaskan isu prioritas mereka yang meliputi pemenuhan prioritas pembangunan organisasi, Good Student Governance, kesejahteraan mahasiswa, sinergitas dan pelayanan mahasiswa, serta optimalisasi integrasi alumni.
“Program kerja unggulan kami yaitu organization development, comprehensive partnership, dan strategy public advocacy,” ungkap Janice.
Program organizational development merupakan pelatihan pengembangan diri bagi pemimpin organisasi dalam skema Upgrading BSO Plus+ untuk fungsionaris BEM dan BSO, BSO Plus+ untuk anggota BSO, dan Future Jurist: Ready to Grow untuk mahasiswa FH UNAIR terpilih.
“Ada juga Halo Alumni! berisi program incubation bagi peningkatan skills dari fresh graduate, Alumni Talks, dan Campus Hiring yang menghadirkan langsung institusi ataupun perusahaan dengan ada sesi walk-in interview,” ucap Janice.
Sementara itu, Dito melanjutkan dengan menjelaskan program strategic public advocacy dan comprehensive partnership. Strategic public advocacy berisi program LAPOR PRES! dan BEM BERISIK! yang output-nya berupa policy brief, rapat dengar pendapat, legal opinion, kajian-kajian normatif, dan pergerakan advokasi.
“Terakhir, program comprehensive partnership berupa kolaborasi dengan berbagai pihak internal maupun eksternal FH UNAIR,” imbuh Dito.
Arah Gerak dan Pembaharuan Kabinet
Terkait dengan pembaharuan struktur kabinet, Dito menerangkan kabinet mereka menginisiasikan skema Sekretaris Menteri di setiap kementerian untuk melakukan checks and balances. Utamanya terhadap pelaksanaan program kementerian melalui advice yang disampaikan ke menteri terkait.
Kemudian, terdapat penambahan Dirjen Pemberdayaan Atlet pada Kementerian Pora. Kementerian itu, lanjutnya, bakal berfokus pada pemberdayaan dan pendampingan atlet-atlet FH UNAIR yang hendak dan sedang berlomba.
“Hal ini menjadi concern kami karena banyaknya teman-teman atlet yang kebingungan dan merasa kurang mendapat dukungan saat hendak mengikuti suatu perlombaan,” sambung Janice.
Harapan
Sebagai penutup, Dito menyampaikan harapan mereka terhadap BEM FH UNAIR ke depannya.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan BEM sebagai wadah pengembangan diri yang inklusif. Kami mengajak seluruh mahasiswa FH UNAIR untuk bergabung menjadi bagian dari BEM FH UNAIR. Semoga dengan hadirnya BEM dapat memberikan angin segar terhadap masalah dan keresahan yang ada,” pungkas Dito. (*)
Penulis: Dewi Yugi Arti
Editor : Nuri Hermawan