UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Kementerian Hubungan Luar kembali mencetak sejarah. BEM FIB sukses menyelenggarakan simposium internasional bertajuk Student Council International Symposium for Indonesia-Malaysia Relations. Acara ini menjadi platform perdana yang mempersatukan BEM FIB dengan Student Representative Council Universiti Kuala Lumpur Malaysia France Institute (SRC UniKL MFI), dan Majelis Perwakilan Pelajar Universiti Malaysia Sabah (MPP UMS).
Simposium yang terselenggara secara daring melalui Zoom Meeting dan live Youtube ini menghadirkan lebih dari 1.200 mahasiswa dari kedua negara. Mengusung tema besar Empowering Student Councils with Inspiring Action, acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi lintas budaya serta membangun hubungan yang saling mendukung antara Indonesia dan Malaysia di ranah organisasi mahasiswa.
Mahasiswa Penggerak Diplomasi
Wakil Presiden BEM FIB UNAIR, Azzahra Dewa Isatilova, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai motor penggerak diplomasi antarnegara. “Acara ini merupakan langkah strategis untuk memperluas relasi dan membuka ruang diskusi yang konstruktif di kalangan mahasiswa Indonesia dan Malaysia. Kami bangga bisa memulai program ini sebagai gebrakan baru dari Kementerian Hubungan Luar BEM FIB UNAIR,” ujarnya.
Simposium ini menghadirkan presentasi dan diskusi dari tiga pembicara dari perwakilan tiga organisasi eksekutif mahasiswa tersebut. Para pembicara membahas isu-isu relevan, seperti kolaborasi budaya, pengembangan organisasi mahasiswa ke ranah internasionalisasi, dan solusi atas tantangan global yang dihadapi mahasiswa di kedua negara. Para peserta tidak hanya memperoleh wawasan baru, tetapi juga terinspirasi untuk menciptakan inisiatif nyata di organisasi masing-masing.
Perwakilan dari MPP UMS, Fatimah Alhaura, turut mengapresiasi langkah BEM FIB UNAIR dalam menginisiasi acara ini. “Kerja sama ini sangat penting untuk mempererat hubungan Indonesia-Malaysia, khususnya di kalangan mahasiswa. Kami berharap ini menjadi awal dari banyak kolaborasi strategis lainnya di masa depan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Presiden SRC UniKL MFI, Muhammad Haikal bin Hussein, menambahkan bahwa program seperti ini menjadi bukti nyata kekuatan diplomasi mahasiswa. “Kami sangat antusias bisa menjadi bagian dari international symposium ini. Dengan diskusi dan kolaborasi, kita dapat menciptakan generasi mahasiswa yang lebih kolaboratif menghadapi tantangan global,” ungkapnya.
Tukar Pandangan
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang mempertemukan pembicara dan peserta dari kedua negara untuk saling bertukar pandangan dan gagasan. Dengan kesuksesan penyelenggaraan simposium ini, BEM FIB UNAIR kembali menegaskan posisinya sebagai pendobrak inovasi dalam program kerja internasionalisasi mahasiswa.
“Gebrakan ini merupakan strategi Kementerian Hubungan Luar agar BEM FIB UNAIR tahun ini mendapat branding setara internasional serta menunjukkan bahwa mahasiswa FIB UNAIR mampu menjadi agen diplomasi budaya di kancah global,” ucap Ilham Baskoro selaku Menteri Hubungan Luar BEM FIB UNAIR.
Ketua Pelaksana dari Kementerian Hubungan Luar BEM FIB UNAIR menyampaikan harapannya agar simposium ini dapat menjadi agenda rutin yang terus memperkuat kolaborasi lintas negara. “Alhamdulillah respons dan atensi mahasiswa dari kedua negara sangat tinggi. Kami berharap program seperti ini akan terus berkembang untuk memberikan dampak positif yang lebih luas,” pungkas Nanda Aliefira.
Dengan terlaksananya Student Council International Symposium for Indonesia-Malaysia Relations, UNAIR kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun hubungan internasional melalui kontribusi aktif mahasiswanya.
Penulis: reporter Hublu BEM FIB UNAIR
Editor: Yulia Rohmawati
