Universitas Airlangga Official Website

BEM FIB UNAIR Lolos Pendanaan pada Kompetisi Call for Pengmas SDGs

Pengumuman Call for Pengmas oleh SDGs UNAIR (Sumber: Akun Instagram SDGs UNAIR)

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil membuktikan bahwa sebagai civitas akademika mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Dari postingan instagram SDGs UNAIR (@sdgsunair) pada Kamis, (13/7/2023), BEM FIB UNAIR berhasil menjadi satu dari sepuluh organisasi mahasiswa (Ormawa) UNAIR yang berhasil mendapatkan pendanaan pada Kompetisi Hibah Call for Pengmas dari Sustainable Development Goals (SDGs) UNAIR 2023.

Ashilla RIzka Putri, Menteri Pengabdian Masyarakat BEM FIB UNAIR dalam wawancaranya (18/7/2023) memberikan penjelasan. Menurutnya, program yang mengusung judul PEDALAMAN: Peduli Alam dan Lingkungan Melalui Zen Garden Sebagai Pemanfaatan Lahan Kosong Guna Mitigasi Perubahan Iklim di Kampung Batik Okra. Program ini mendukung SDGs poin ke-13 tentang perubahan iklim, SDGs poin ke-3 tentang nutrisi dan kesejahteraan, dan SDGs poin ke-5 tantang pemberdayaan wanita.

“Program ini hadir karena aku termotivasi sama program pemerintah terkait dengan program Kampung Iklim (Proklim) Kota Surabaya dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam programnya, Pemerintah membuat satu kampung untuk penanaman tumbuhan hortikultura atau yang biasa dikenal dengan Greenhouse,” ujarnya.

Keharmonisan dan Ketenangan dengan Tanaman Hortikultura

Menurut Ashilla program pemerintah yang sudah berjalan ini belum merata. Hal tersebut yang mendasarinya untuk melanjutkan inovasi pemerintah yang bertujuan untuk sanitasi air dan ketahanan pangan di kampung ini. Lebih lanjut, Ashilla berencana untuk memberikan hal yang berbeda, tandasnya, karena akan memadukan Zen Garden yang berkesinambungan dengan program kerja Pengmas BEM FIB mendatang.

“Selain melakukan pemberdayaan Zen Garden yang mengusung tema keharmonisan dan ketenangan dengan tanaman hortikultura. Program ini juga akan mengakulturasikan budaya Jepang dan Jawa untuk memaksimalkan potensi kampung dalam bidang batik Okra,” tandasnya.

Dalam sesi terakhir wawancara, Ashilla mengungkapkan kebahagiaannya akan keberhasilan timnya dalam penyusunan proposal ini hingga mendapatkan pendanaan. Walaupun menurutnya, kedepannya proker ini akan lebih membutuhkan perhatiannya dan tim karena termasuk proker baru.

“Walaupun ini proker baru kita, tapi alhamdulillah mampu mengantar kita untuk memperoleh pendanaan. Aku berharap proyek ini akan mampu memberikan dampak positif. Terlebih bagi Kota Surabaya karena akhir-akhir ini mengalami kenaikan suhu akibat perubahan iklim,” tutupnya.

Penulis: Cahyaning Safitri

Editor : Nuri Hermawan