UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR menggelar Sosialisasi Bank Sampah Emas pada Jumat (27/5/2022). Sosialisasi tersebut merupakan bagian dari Gerakan Memilah Sampah (Emas) yang diinisiasi oleh BEM FISIP UNAIR.
Dalam kesempatan tersebut, Nurul Chasanah dari Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS) hadir untuk memberikan sosialisasi. Ia membawakan sosialisasi bertajuk Bank Sampah sebagai Masalah Lingkungan. Nurul menyebut salah satu masalah lingkungan yang berbahaya adalah perilaku membuang sampah yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, sampah punya banyak variasi dan setiap jenisnya memiliki jangka waktu terurai yang berbeda-beda. Oleh karena itu akan menjadi masalah apabila ditumpuk menjadi satu tanpa pengolahan.
“Sampah organik mungkin bisa terurai satu atau dua bulan saja. Tapi sampah seperti aluminium atau plastik, membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai,” jelasnya dalam Zoom Meeting.
Untuk itu, Nurul menekankan pentingnya kehadiran bank sampah untuk mengubah pola pikir, perilaku, dan gaya hidup masyarakat. Bank sampah sendiri menjadi fasilitas pengelolaan sampah dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R). Sehingga, bank sampah dapat menjadi sarana edukasi, perubahan perilaku, serta pelaksanaan ekonomi sirkular.
Nurul pun juga berbagi tentang strategi pengelolaan bank sampah. Ia menyebut pengelola bank sampah harus memiliki keorganisasian yang lengkap, termasuk divisi edukasi, penimbangan, pemilahan, hingga pengepakan.
“Pengelola sejak awal juga harus menentukan jenis sampah apa saja yang dikelola, fasilitas, serta prosedur operasional yang jelas. Aspek kenasabahan, keuangan, pencatatan, dan dokumentasi juga harus diperhatikan,” imbuhnya.
Sosialisasi itu sendiri merupakan bagian dari program Kementerian Sosial dan Lingkungan (Sosling) BEM FISIP UNAIR. Nur Annisa selaku Menteri Sosling BEM FISIP mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir, isu lingkungan menjadi perhatian BEM FISIP.
Tidak ayal, BEM FISIP menginisiasi kehadiran bank sampah untuk mengajak sivitas akademika FISIP melek terhadap idu lingkungan. Lewat kehadiran fasilitas tersebut, mahasiswa dapat menyetorkan sampah mereka.
“Harapannya, kita dapat meningkatkan awareness dan pengaruh kita di antara mahasiswa dan civitas akademika. Mengajak mereka menjadi agen perubahan bagi lingkungan,” katanya dalam sesi pembuka.
Gelaran itu sendiri turut dihadiri oleh Koordinator Internal SDGs Center FISIP Savira Rizma Yunita, Wakil Presiden BEM FISIP M. Dzulfikar Al Ghofiqi, serta para mahasiswa FISIP UNAIR.
Penulis: Intang Arifia
Editor: Feri Fenoria