Universitas Airlangga Official Website

BEM FISIP Tanamkan Toleransi Beragama melalui Tour D’Tolerance  

Peserta Tour D’Tolerance berkunjung di Pura Segara Kenjeran (Foto: KAK BEM FISIP UNAIR)

UNAIR NEWS – Kementerian Agama dan Kepercayaan (KAK) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UNAIR menggelar program bernama Tour D’Tolerance pada Sabtu (19/10/2924). Tour D’Tolerance adalah perjalanan mengunjungi enam tempat ibadah agama dan satu kepercayaan di wilayah Surabaya. Adapun tempat ibadah yang peserta kunjungi meliputi Masjid Sunan Ampel, Maha Vihara, Pura Segara Kenjeran, Klenteng Sanggar Agung, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Manyar, Gereja Katolik St. Marinus Yohanes, dan tempat ibadah kepercayaan Sapta Darma.

Program ini bertujuan memberikan wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa FISIP mengenai keberagaman agama di Indonesia. BEM FISIP berupaya menanamkan toleransi beragama sekaligus nilai-nilai ketuhanan dan persatuan dalam Pancasila. Panitia merancang kegiatan dengan menyenangkan dan interaktif sehingga memicu antusiasme para peserta.  

Selama melakukan kunjungan pada suatu tempat ibadah, para peserta mendengarkan penyampaian materi dari narasumber. “Kami melihat langsung tempat ibadahnya, seperti apa dan bagaimana suasananya. Kami juga dapat bertanya langsung kepada narasumber mengenai agama tersebut,” ungkap Ni Luh Paramitha, penanggung jawab kegiatan Tour D’Tolerance. 

Adapun para narasumber berasal dari orang-orang yang memiliki pemahaman mendalam mengenai suatu agama. Mereka merupakan para penjaga tempat ibadah atau tokoh agama. Paramitha mengungkapkan bahwa para peserta sangat berantusias untuk menggali pengetahuan mengenai agama. “Mereka memang ingin belajar mengenai agama dan sangat penasaran pada agama yang sebelumnya belum mereka ketahui,” ujar Paramita.

Peserta Tour D’Tolerance berkunjung di Maha Vihara (Foto: KAK BEM FISIP UNAIR)

Melalui kegiatan ini, KAK BEM FISIP UNAIR berharap dapat merangkul seluruh agama dan kepercayaan dalam bingkai toleransi. Paramitha mengungkapkan bahwa ketiadaan toleransi dapat memicu kebencian akan perbedaan. “Toleransi sangat penting karena perasaan berbeda akan menimbulkan rasa takut dan rasa tidak nyaman yang nantinya akan berujung pada kebencian,” tuturnya. 

Tour D’Tolerance merupakan upaya kecil untuk menyebarkan semangat toleransi. KAK BEM FISIP UNAIR berharap semangat ini dapat terus tumbuh, khususnya pada para mahasiswa. Mereka turut menghimbau semua orang dari latar belakang apapun untuk bersatu dalam toleransi. Terakhir, Paramitha mengutip ungkapan Pendeta GKI Manyar yang mengatakan, “Mungkin dogma, kepercayaan, dan tradisi bisa memisahkan kita, tetapi cinta akan menyatukan kita.”

Penulis: Khumairok Nurisofwatin

Editor: Edwin Fatahuddin