UNAIR NEWS – Di tengah ancaman kemajemukan dan polarisasi antar-umat beragama, Kementerian Agama dan Kepercayaan Badan Eksekutif Mahasiswa (KAK BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR menyelenggarakan “Bakti Manusia: Menyambung Hati, Merawat Toleransi”. Acara itu merupakan komitmen KAK BEM FISIP UNAIR dalam membangun toleransi antar umat beragama. Berlangsung pada tanggal 29-30 Maret 2024 dengan menyasar kepada anak TK-SD, kolaborasi ini menghadirkan serangkaian kegiatan yang menarik dan edukatif.
Hari pertama diselenggarakan di Panti Al Bisri, sedangkan hari kedua di Panti Bukti Kasih. Uniknya, Panti Al Bisri merupakan tempat untuk anak-anak yatim dhuafa yang menanamkan nilai-nilai Islam, sementara Panti Bukti Asih justru sebaliknya.
Merajut Toleransi Melalui Bakti Manusia
Masih dalam semarak bulan suci Ramadan yang bertepatan dengan momentum perayaan Hari Paskah, KAK BEM UNAIR mengemas acara Bakti Manusia dengan nilai-nilai tepa selira.
“Biar anak-anak (peserta dari kedua panti, Red) tahu bagaimana punya teman dari lintas agama. Tujuannya meningkatkan pemahaman kalau perbedaan agama tidak mempengaruhi kehidupan sosial. Dengan adanya perbedaan, justru memberikan challenge untuk saling menghormati satu sama lain,” ujar Nizar Luthfi, Menteri KAK BEM FISIP UNAIR.
Acara Bakti Manusia memungkinkan para peserta untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman-teman lintas agama. Harapannya, membangun rasa empati dan solidaritas sejak dini, serta mendorong rasa persatuan sesuai semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Oleh karena itu, pada hari kedua rangkaian acara Bakti Manusia, para peserta dari Panti Asuhan Al Bisri akan berkunjung ke Panti Asuhan Bukti Asih. Bertepatan dengan perayaan Hari Paskah, mereka dilibatkan dalam kegiatan menghias telur paskah.
Di sisi lain, anak-anak dari Panti Asuhan Bukti Asih sebagai tuan rumah juga turut bergabung pada kegiatan buka bersama (bukber) dengan seluruh panitia serta peserta dari Panti Asuhan Al Bisri.
“Nah, kalau hari pertama kegiatan Bakti Manusia itu kan di panti islam, jadi kegiatannya membaca ayat suci Al-Quran, bermain games, seru-seruan bareng anak-anak, dan bukber. Puncak toleransinya di hari kedua,” imbuh Fachri Wirayudha selaku PIC Bakti Manusia.
Tantangan dan Kendala Selama Acara
Di balik suksesnya acara Bakti Manusia, tentunya tidak luput dari tantangan dan kendala. Menurut keterangan Fachri, tantangan terbesar terletak pada minimnya dana.
“Kami berusaha mencari dana lewat sponsor dan donatur. Kami sudah berusaha untuk menghubungi pihak sponsor, tapi terkadang mereka belum bisa menerimanya dengan jangka waktu dekat,” keluhnya.
Kendati demikian, Fachri mengapresiasi berjalannya kegiatan Bakti Manusia. Kedatangan KAK BEM FISIP UNAIR di kedua panti tersebut mengajarkan tentang indahnya keberagaman.
Penulis: Diana Febrian Dika
Editor: Feri Fenoria
Baca Juga:
Berbagi Berkah Ramadan, UNAIR Distribusikan 8.000 Paket Sembako
UNAIR Gandeng BNI Bagikan 1000 Paket Sembako untuk Masyarakat Sekitar UNAIR