Universitas Airlangga Official Website

BEM FKM Gelar Tablig Akbar Bahas Adab Pemuda Berkualitas

Gus Amri Maulana Muhammad (pembicara) memulai kajian pada Tabligh Akbar yang diselenggarakan DAI BEM FKM Universitas Airlangga (Foto: Adif)
Gus Amri Maulana Muhammad (pembicara) memulai kajian pada Tabligh Akbar yang diselenggarakan DAI BEM FKM Universitas Airlangga (Foto: Adif)

UNAIR NEWS – Demi mewujudkan pemuda muslim berkualitas di era Society 5.0, Departemen Agama Islam (DAI) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) gelar Tablig Akbar pada Sabtu (30/3/2024). Gelaran itu bertempat di Masjid Ulul Azmi, Kampus MERR-C UNAIR dengan. Tablig Akbar itu turut mengundang Gus Amri Maulana Muhammad yang merupakan keturunan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari sebagai pembicara. 

Mengawali kajian, Gus Amri mengucap syukur atas berlangsungnya acara Tablig Akbar sebagai berkat dan anugerah dari Allah SWT. Menurutnya, apa yang telah kita rasakan adalah wujud nikmat dari Allah SWT. “Anugerah itu adalah apa yang Allah berikan kepada kita untuk membantu apa yang kita kerjakan, yang mana ini berupa nikmat,” tutur Gus Amri. 

Penyerahan Sertifikat kepada Gus Amri Maulana Muhammad sebagai pembicara (Foto: Adif)

Pada era Society 5.0 ini, untuk menjadi pintar sangatlah mudah. Zaman sekarang, keberadaan teknologi memudahkan manusia untuk mendapatkan ilmu. Namun, Gus Amri menyoroti bahwa ada yang tidak bisa diubah dengan teknologi, yaitu adab. Ia mengatakan, “Orang mau pintar sekarang gampang, ada handphone, ada internet, semua ada teknologi. Akan tetapi, ada yang tidak bisa kita ganti dengan teknologi yaitu adab.” 

Ia melanjutkan bahwa untuk belajar adab harus memerlukan praktik langsung dan sosok pendamping yaitu guru. Kemudian, adab ini menjadi penting karena perwujudan dari bentuk ketauhidan umat muslim. “Adab itu harus ada gurunya, ada praktiknya. Sebagai muslim kan paling penting tauhid. Maka, tauhid manifestasinya adalah adab,” ungkapnya. 

Ilmu untuk Kebermanfaatan

Sudah menjadi keharusan bagi semua manusia untuk menuntut ilmu. Sebab, dengan ilmu manusia cenderung lebih berhati-hati dan bijak dalam menyikapi suatu hal. Islam juga mengajarkan pentingnya menuntut ilmu karena Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu. “Allah itu akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Orang kalau mau naik strata, harus punya ilmu,” tuturnya. 

Pada akhir, Gus Amri juga menegaskan untuk jangan sampai memegang ilmu namun meninggalkan adab. Hakikatnya ilmu harus memberikan manfaat bagi banyak orang, tidak hanya untuk umat muslim saja. “Jangan sampai kita memegang ilmu, kemudian meninggalkan adab. Namun, dengan ilmu kita harus memberikan manfaat kepada seluruh umat manusia, walau ilmu itu hanya sedikit,” pungkasnya. 

Penulis: Mohammad Adif Albarado

Editor: Yulia Rohmawati