Universitas Airlangga Official Website

BEM FPsi Diskusikan Dampak Industrialisasi terhadap Perubahan Iklim

UNAIR NEWS – Departemen Kajian Isu Strategis (Kastra) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan forum diskusi bertajuk “Dilema Perubahan Iklim: Mengorbankan Alam atau Melawan Peradaban?” pada Sabtu (29/05/2021). Seperti judulnya, pada forum ini banyak dibahas isu-isu terkait perubahan iklim utamanya yang disebabkan oleh aktivitas industri.

Kan, isu lingkungan ini jarang dibahas ya, sama orang-orang. Dan banyak gitu lho, yang nggak aware sama isu lingkungan,” ungkap Nadia Nahdatur, ketua pelaksana forum diskusi.

Pada forum diskusi itu, hadir salah satunya Prof. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.Sc., Guru Besar Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) selaku pemantik kegiatan diskusi.

Pada forum diskusi itu, Prof. Udi menjelaskan bahwa sebuah perubahan yang sangat tajam pada bumi sebenarnya sudah terjadi berkali-kali. “Di era-era sebelum sekarang ini sudah banyak perubahan-perubahan secara alamiah yang mampu mengubah struktur-struktur permukaan bumi,” ujar Prof. Udi.

Namun, lanjutnya, sekarang ini laju perubahan bumi lebih cepat dari pada era sebelumnya. “Revolusi industri yang dimulai sekitar tahun 1700-an menyebabkan perubahan kenaikan suhu bumi itu luar biasa, tidak pernah terjadi sebelumnya,” tegasnya.

Revolusi industri ini menurutnya juga mampu mengubah ekosistem di bumi lebih cepat dari pada sebelum era revolusi industri. “Di saat sebelum aktivitas industri dan ekonomi begitu intensif, perubahan ekosistem tidak sedrastis yang dihadapi setelah revolusi industri,” papar Prof. Udi.

Dalam kesempatan itu Prof. Udi juga menjelaskan perihal pesatnya penggunaan energi yang sangat intensif setelah revolusi industri. “Ini dipacu permintaan ekonomi dan kebutuhan yang tinggi dalam industri,” lanjutnya.

Permintaan yang tinggi terhadap konsumsi energi ini menyebabkan manusia mampu mengembangkan teknologi yang dapat memanfaatkan sumber energi, salah satunya adalah sumber energi fosil. “Jadi semakin tinggi teknologinya, semakin mampu kita mengeksploitasi sumber daya tersebut,” ungkap Prof. Udi.

Terkait dengan perubahan iklim akibat industrialisasi, Prof. Udi menerangkan bahwa manusia sebenarnya mengalami apa yang disebut dialektika teknologi. “Di satu sisi, revolusi industri berdampak sangat besar terhadap emisi tapi disisi lain ada harapan-harapan untuk (peggunaan) energi alternatif-alternatif lain yang ramah lingkungan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Quryatul