Universitas Airlangga Official Website

BEM FTMM Gelar Health Buddies, Ajak Mahasiswa Hidup Sehat

Sesi materi oleh dr Robiatur Rosyidah (kiri) dalam acara Health Buddies pada Jumat (2/5/2025). (Foto: Dok. Panitia)
Sesi materi oleh dr Robiatur Rosyidah (kiri) dalam acara Health Buddies pada Jumat (2/5/2025). (Foto: Dok. Panitia)

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar acara Health Buddies bertajuk Badan Sehat, Laprak Tuntas. Acara tersebut berlangsung pada Jumat (2/5/2025) di Ruang 6.10, Gedung Kuliah Bersama, Kampus MERR-C UNAIR. 

Health Buddies merupakan program tahunan yang berfokus untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya kesehatan, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Pada tahun ini, Health Buddies menghadirkan dr Robiatur Rosyidah, Dokter Umum dari Klinik Pusat Layanan Kesehatan (PLK) UNAIR sebagai narasumber. 

Sehat Bukan Sekadar Tidak Sakit

Dalam paparannya, dr Osyi menggambarkan makna sehat bukan hanya mengenai tubuh yang bugar, tetapi juga pikiran yang jernih, dan relasi sosial yang baik. Menurutnya, sehat itu artinya mampu bergerak, bersosialisasi, dan menjalani aktivitas secara produktif. 

“Fisiknya boleh sehat, tapi kalau datang ke kampus lalu seharian tidak bicara dengan siapa pun, itu bukan ciri yang sehat secara sosial. Mahasiswa dengan ciri tersebut perlu mengevaluasi aspek kesehatannya,” tuturnya.

Selain itu, dr Osyi mengajak mahasiswa untuk mulai berkomitmen terhadap gaya hidup sehat dengan menyusun jadwal yang realistis dan disiplin menjalani target pribadi. Kesadaran diri menjadi kunci dalam mewujudkan pola hidup yang lebih baik, terutama dalam menghadapi rutinitas perkuliahan yang padat. 

Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Berkaitan dengan hal tersebut, dr Osyi menyampaikan sejumlah tips praktis, seperti sarapan bergizi, olahraga ringan, tidur cukup, dan menghindari makanan instan berlebihan. Ia mengajak untuk mengevaluasi kembali pola hidup yang sedang mahasiswa jalani. Dan juga mengingatkan untuk menjaga kesehatan mental dan mengelola stres dengan bijak. 

“Kalau kepala sudah pusing, perut mual, atau otot mulai pegal, itu alarm tubuh. Dengarkan tubuh, lalu ambil jeda untuk istirahat sejenak. Jika istirahat 15 menit tidak membuat kondisi membaik, berarti tubuh butuh perhatian lebih,” tambahnya.

Kondisi mental, sambungnya, merupakan persoalan yang sering terabaikan. Banyak mahasiswa yang tiba-tiba kehilangan motivasi belajar atau menarik diri dari lingkungan. Menurutnya, ini bukan karena kurang niat atau malas, tetapi karena kondisi mental yang sedang menurun. “Kalau sudah mulai merasa tidak semangat atau enggan berinteraksi, itu bisa jadi tanda. Coba ceritakan ke teman, komunitas, atau datang saja ke PLK,” ujarnya.

Bijak Konsumsi Obat, Peka Terhadap Tubuh

Lebih lanjut, menanggapi soal konsumsi obat, dr Osyi menghimbau untuk membaca kandungan dan fungsi obat sebelum mengonsumsinya. Banyak mahasiswa memilih jalan pintas dengan antibiotik, tanpa tahu obat tersebut cocok atau tidak untuk keluhannya. Kebiasaan meminum obat berdasarkan saran teman atau tanpa pemeriksaan media dapat berisiko untuk kesehatan.

“Obat bukan pereda serba bisa. Baca dulu fungsinya. Kalau gejala sudah muncul, lebih baik segera berkonsultasi ke dokter daripada menunda sampai kondisi memburuk,” tegasnya.

Terakhir, dr Osyi mengajak untuk membangun kesadaran diri. Tubuh selalu memberi sinyal, tetapi kadang manusia terlalu sibuk untuk mendengarkannya. “Kalau mata gatal, kulit merah, atau hidung tiba-tiba tersumbat, bisa jadi karena imun tubuh sedang turun. Segera ambil langkah pencegahan sebelum terjadi gangguan kesehatan yang lebih serius,” pungkasnya.

Penulis: Fania Tiara Berliana Marsyanda

Editor: Ragil Kukuh Imanto