UNAIR NEWS – Berakhirnya pemilihan Raya (Pemira) Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (UNAIR) menandai lahirnya kepemimpinan baru untuk BEM KM FPsi periode 2025. Berdasarkan hasil Pemira, Syahrul Fatih Daniar dan Kristoforus Natanael Nugroho resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM KM FPsi periode 2025.
Dalam satu tahun kepengurusan, Syahrul dan Kristoforus sepakat membawa nama Ruang Resonansi sebagai nama kabinet. Nama kabinet yang mereka usung mengandung filosofi mendalam. Di sini, ruang merujuk pada peran BEM KM sebagai wadah bagi mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) untuk dapat berkembang dan beresonansi. Sementara resonansi merupakan suatu getaran-getaran harmonis yang menciptakan keselarasan.
Syahrul mengungkap nama tersebut juga memuat harapannya untuk BEM KM FPsi 2025. “Dengan nama Ruang Resonansi, kami berharap agar BEM dapat menjadi tempat bagi KM Fakultas Psikologi, untuk berkembang bersama, menciptakan kestabilan, serta harmonisasi seluruh warga KM Fakultas Psikologi,” tuturnya.
Ciptakan Misi Bersama
Presiden BEM KM FPsi 2025, Syahrul, merancang sejumlah misi untuk mendukung terwujudnya harapan yang tertuang dalam nama kabinetnya. Ketiga misi tersebut adalah stabilizing, undertaking, dan synchronizing. Melalui stabilizing, Syahrul berkomitmen untuk menciptakan stabilitas dalam lingkungan kerja organisasi.
“Kami berupaya menstabilkan lingkungan bekerja pada BEM KM Fakultas Psikologi dengan melanjutkan yang sudah baik dan memperbaharui yang masih kurang baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, melalui undertaking, Syahrul dan Kristoforus bertekad melaksanakan program kerja yang inovatif dan adaptif. Ini penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan serta perubahan zaman. Terakhir, ia juga ingin menciptakan harmoni melalui synchronizing, yaitu menyinkronkan visi dan misi antara BEM dan Keluarga Mahasiswa (KM), demi mencapai tujuan bersama.
Tekankan Kesehatan Mental
Sebagai langkah konkret untuk mencapai visi dan misi, beberapa program kerja unggulan telah Syahrul siapkan untuk BEM KM FPsi 2025. Terdapat dua program kerja unggulan yang ia rencanakan, yaitu World Mental Health Day (Hari Kesehatan Mental Sedunia) dan Staff Assistance Program (SAP).
Dua program kerja unggulan tersebut berkaitan dengan pentingnya kesehatan mental bagi masing-masing individu. Pertama, World Mental Health Day, proker ini menjadi aksi nyata BEM KM FPsi untuk merangkul mahasiswa dalam menyebarkan pentingnya menjaga kesehatan mental. Kedua, Staff Assistance Program (SAP), sebuah bentuk inovasi untuk menjaga well-being staf BEM FPsi.
“Untuk menyukseskan program kerja tersebut, tentu kami juga akan melakukan serangkaian proses rekrutmen, dan juga akan ada diskusi serta mediasi. Tujuannya agar segala macam komunikasi, pandangan dan angan-angan yang dimiliki sama. Apabila telah dilakukan berbagai macam komunikasi dan mediasi, besar harapan kami agar program kerja tersebut dapat berjalan dengan lancar,” tutupnya.
Penulis: Selly Imeldha
Editor: Edwin Fatahuddin