UNAIR NEWS – Selama pandemi Covid-19 kegiatan kampus mulai dari akademik maupun non akademik dilakukan secara online atau bahkan diliburkan. Tentu hal itu juga berdampak pada kegiatan ajang kompetisi bergengsi, AIROC yang mengalami vakum selama 2 tahun lamanya. Namun, mengingat pandemi Covid-19 mulai mereda, BEM KM SIKIA UNAIR memberanikan untuk kembali menggelar acara bergengsi tersebut.
AIROC yang bisa dikenal dengan Airlangga Open Competition merupakan kompetisi bergengsi antar prodi di SIKIA UNAIR yang meliputi lomba badminton, futsal, dance, voli, basket, suporter dan lain sebagainya. “Terima kasih kepada seluruh panitia dari jauh-jauh hari sudah mempersiapkan kegiatan AIROC 2022 ini dengan baik, karena banyak dari civitas akademika, mahasiswa/i, atau bahkan alumni sangat berharap acara AIROC bisa terlaksana karena sudah hampir 2 tahun vakum dikarenakan pandemi,” jelas Topan pada Minggu (30/10/2022) di Kampus SIKIA UNAIR.
Piala Dunianya SIKIA UNAIR
Kegiatan AIROC itu dilatarbelakangi oleh kerinduan para sivitas akademika melihat euforia kegiatan itu sebelumnya. Kompetisi yang membuat setiap prodi bersemangat dan antusias yakni AIROC menjadi salah satu event terpopuler di kalangan mahasiswa SIKIA UNAIR.
“Ajang AIROC ini sangat dinanti-nantikan oleh banyak orang, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk saling berkenalan dan mempererat tali silaturahmi antar program studi karena ini dapat memunculkan kreativitas dan sportivitas, ibaratnya AIROC ini merupakan Piala Dunia-nya Kampus SIKIA UNAIR,” tutur Topan selaku Ketua Panitia AIROC 2022.
Kenapa Harus AIROC?
Topan Rizky Prabowo menyebutkan, hadirnya AIROC sangat berpengaruh terhadap kekompakan dan sportivitas setiap program studi, dengan adanya AIROC dapat menumbuhkan semangat berkompetisi. Namun meskipun begitu, baik dari peserta lomba maupun suporter harus tetap tertib dan tidak provokasi.
“Substansi dan esensi dari terlaksananya AIROC ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar program studi lewat berkompetisi, tidak hanya itu, event ini juga dapat menumbuhkan semangat berkompetisi antar prodi. Saya kira persaingan dalam kompetisi adalah hal yang wajar, sehingga saya harap jangan ada pihak yang provokasi dan membuat gaduh,” jelas Topan.
Penulis : Muhammad Fikri Syamsuri
Editor: Khefti Al Mawalia