UNAIR NEWS – Baru-baru ini salah satu mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) mendapatkan suatu kehormatan. Stefanny Imelda Christy, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR diundang menjadi juri tamu dalam Grand Final Model’s Talent Indonesia pada Minggu (7/5/2023) di Ciputra World, Surabaya. Acara itu diselenggarakan oleh Jatim Winner dan Face of Tourism Indonesia.
Mahasiswa yang akrab disapa sebagai Stefanny itu menjadi juri sebagai representasi dari Miss Glamour Look International 2022. Selain itu, Stefany juga memiliki beberapa gelar lainnya yakni sebagai Miss Grand Tourism 2022, Puteri Jawa Timur 2021, dan Miss Kebudayaan Sidoarjo 2021. Berkat prestasinya yang memukau itulah, ia berjajar dengan Putera Nusantara, Puteri Remaja Jawa Timur, dan para pemuda berbakat lainnya.
Tidak hanya berbekal prestasi saja, mahasiswa FISIP itu juga memiliki pengalaman sebagai juri pada ajang kompetisi serupa, yaitu Putra-Putri Smanisda 2021, Sidoarjo Expo 2022, La Fest Fashion Street 2022, Mister Charm Jawa Timur 2022, Batik National Day Jawa Timur, Mister-Miss Sidoarjo 2023, dan Mister-Miss Grand Tourism 2023.
Dari wawancara oleh tim UNAIR News, Miss Glamour Look International itu memaparkan bahwa pada kompetisi yang ia nilai cukup kompetitif. Sehingga, ia sempat mengalami kesulitan dalam menentukan pemenang.
“Saya sendiri sebagai juri merasa bahwa ini adalah kompetisi yang kompetitif karena jumlah peserta yang lumayan banyak. Terlebih lagi, peserta ini memiliki strategi tersendiri untuk bisa menarik perhatian juri dan audiens,” ujarnya.
Tema acara tersebut, lanjutnya, sejenis dengan modelling. Peserta menggunakan kostum ala black mamba, tapi mereka bisa menyulap kostum menjadi anti mainstream. Tidak hanya itu, peserta juga memiliki kemampuan catwalk yang kompeten.
“Sehingga saya sedikit kesulitan memberikan nilai kepada para peserta karena memiliki skill yang mirip-mirip. Mulai dari kreativitas, cara berpikir, dan penampilan, semuanya bisa dibilang perfect,” imbuhnya.
Bagikan Pengalaman
Mahasiswa UNAIR itu juga membagikan pengalaman paling berkesan selama menjadi juri. Yaitu saat ia harus melihat anak usia dini yang memiliki skill luar biasa.
“Kompetisi ini sebenarnya terdiri dari kategori remaja dan anak-anak. Yang paling membuat saya berkesan adalah ketika melihat anak kecil yang sudah menguasai teknik catwalk yang bagusdi stage, ekspresi, tempo, dan irama mereka bagus. Bahkan mereka juga sudah memiliki public speaking yang bagus. Jadi mereka tidak hanya cakap dalam catwalk tetapi juga smart,” ujarnya.
Stefanny juga mengajak para pemuda lainnya agar berani keluar dari zona nyaman dan berani ambil risiko untuk menjadi pemenang sejati. “Jadi menurut saya kita harus keluar dari zona nyaman dan bisa menang. Menjadi pemenang di sini bukan berarti pemenang dari kompetisi, pemenang dari orang lain, dan menjadi lebih baik dari orang lain. Akan tetapi how we can be the better than ourselves,” pungkasnya.
Ia juga memberikan suatu quotes untuk menyemangati para pemuda untuk berambisi. “Kita harus berani keluar dari zona nyaman, how we as youth we must be a winner. Jadi ini adalah salah satu motivasi yang saya bawa dan always share to the others, because winners don’t talk about winning over others. Still, we have to win over ourselves first. So be like a diamond, beautiful, shining and precious,” tutupnya pada akhir wawancara. (*)
Penulis: Aidatul Fitriyah
Editor: Binti Q Masruroh