UNAIR NEWS – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga (UNAIR) pada Sabtu (18/6). Di hadapan mahasiswa dan sivitas akademika, Erick menyampaikan pentingnya akhlak.
“Sekadar pintar tapi tidak punya akhlak maka akan jadi tipu daya untuk masyarakat. Kaya tanpa akhlak jadi rakus. Kekuasaan tanpa akhlak maka akan jadi penindasan,” ucap Erick.
Dihadiri sekitar 650 mahasiswa yang memadati Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen UNAIR, Erick mengatakan pihaknya terus mengupayakan agar BUMN kembali ‘sehat’. Dia telah melakukan perampingan kepada BUMN.
“Selama dua tahun terakhir BUMN telah menyumbang 371 triliun ke negara, atau naik sebesar 800 persen dari sebelumnya,” terang Erick.
Erick kemudian menceritakan bahwa masa depan Indonesia cerah, terbukti dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 5 persen pasca-pandemi. Padahal sebelumnya pandangan dunia menganggap Indonesia akan terpuruk akibat pandemi. Namun, mereka salah karena ada semangat gotong-royong yang menyelamatkan bangsa Indonesia hingga kini.
Erick juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki bargaining yang kuat, khususnya di Asia Tenggara. “Indonesia memiliki kekuatan 45 persen ekonomi di Asia Tenggara,” tegas Erick.
Rektor UNAIR Prof Mohammad Nasih mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir telah banyak membawa kemajuan untuk Tanah Air. “Indonesia pasti membutuhkan banyak orang-orang seperti Pak Erick Thohir. Kontribusi beliau tentu akan sangat signifikan untuk Indonesia,” terang Prof Nasih, Sabtu (18/06/2022).
Prof Nasih menganggap Erick sosok yang tegas dan pekerja keras. Selain itu, ia menilai eks Presiden Inter Milan itu figur muda yang kompeten.
“Kita juga melihat kepemimpinan ketegasan dan kerja keras serta dedikasinya. Tentu karena masih muda beliau energik sekali,” ungkap Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu.
Lebih lanjut, Prof Nasih mengatakan Erick Thohir layak dijadikan sebagai guru besar. Kompetensi dari Menteri BUMN itu terbukti sangat besar.
“Pak Erick Thohir adalah guru sekaligus mentor. Pak Erick Thohir layak kita sebut sebagai guru besar kita semua di UNAIR, karena kompetensi dan karakteristiknya sungguh luar biasa,” pungkas Prof Nasih. (*)
Penulis : Nungky Mufarocha
Editor: Binti Q. Masruroh