Universitas Airlangga Official Website

Bersama Handyman, DPKKA UNAIR Ajak Awali Karir di Dunia Start-Up

UNAIR NEWS – Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan start-up sedang menjadi incaran bagi fresh graduate untuk berkarir. Namun beberapa waktu terakhir, marak terjadi krisis lay-off di berbagai perusahaan start-up di Indonesia. Sehubungan dengan itu, Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga menggelar webinar bertajuk Empowering You Trough Startup.

Webinar yang diadakan pada Selasa (20/12/22) tersebut turut mengundang PT Handyman Smart Teknologi Ibnu F. Wibowo dan Grace Amortia Erliana P. sebagai pembicara. Handyman, start-up asal Surabaya, yang didirikan sejak tahun 2019 hadir untuk membantu mengontrol perangkat elektronik. Meski masih terhitung baru, mereka telah berhasil mendapatkan pendananann pre-series A.

“Generasi milineal punya sifat agile dan suka mencoba hal baru, seperti tertarik terjun di dunia start-up seperti ini. Harapanya partisipan aktif bertanya dan dapat mengikuti rangkaian acara dengan baik,” tutur Lina Nugraha Rani SE MSEI selaku Kepala Seksi Pengembangan Karir DPKKA UNAIR.

Ibnu pada awal penyampian menyebutkan, kultur kerja non start-up bersifat kaku dan formal, sedangkan di start-up cenderung fleksibel dan mengutamakan kreativitas dan inovasi. Dalam dunia kerja start-up tidak ada senioritas jabatan, semua diberikan kebebasan berpendapat dan mengutarakan idenya.

Sementara Grace, mengatakan bahwa perusahaan start-up mengedepankan kreativitas, buah kreativitas adalah inovasi. Kemudian, katanya, komunikasi menjadi tumpuan kerjanya. Pola kerjanya efektif dan tercipta budaya yang casual. Di Handyman juga dituntut untuk melek hal teknologi.

Persoalan lay off para pekerja start-up ini terjadi bukan karena kesalahan karyawan, melainkan terjadinya ketidakpastian ekonomi, faktor invansi Rusia, dan dampak pandemi. Lay off yaitu pemberhentian sementara atau permanen demi melaksankaan efesiensi kerja dan untuk mencapai target kerja.

Grace yang juga alumni Fakultas Psikologi UNAIR menyebutkan, dalam ilmu psikologi juga ada istilah lay off anxiety yaitu teori kebutuhan manusia yang mana jika sandang pangan dan papan terusik, hal yang ditangkap oleh otak akan terasa merancam dirinya. Gelombang lay off seperti petir di siang bolong. Maka, plan saat bekerja juga harus dipersiapkan.

“Namun jangan menjadi ketakutan yang berlebihann, karena sayang sekali jika pengembangan diri dikalahkan rasa takut dan cemas,” ucap Grace.

Handyman saat ini membuka kesempatan yang menarik untuk gabung di perusahaan mereka. Penempatan kerja berada di Surabaya dan Tanggerang. Perusahaan start-up ini memiliki jenjang karir yang bagus dan banyak hal yang dipelajari dan dieksplor.

“Saya sudah bekerja 10 tahun di non start-up dan start-up. Menurut saya, mengawali karir di dunia start-up adalah keputusan yang tepat, dimulai pada hal yang fleksibel agar mudah mengembangkan diri,” pungkas Ibnu. (*)

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Binti Q. Masruroh