Junior saya yang sekarang menjadi ketua KONI Jawa Timur M. Nabil mengirim video mengharukan di WA grup. Video pendek itu tentang bagaimana seorang ibu warga Palestina mendapatkan kabar bahwa putranya mati syahid. Dengan didampingi pria muda – mungkin salah satu putranya Ibu itu berkali-kali mengucapkan Segala Puji bagi Allah – Alhamdulillah putranya mati sahid, beliau juga bersyukur almarhum putranya bisa bertemu Rasulullah dan mohon ridho dari Allah SWT.
Saya menitikkan air mata melihat video tentang ketegaran sang ibunda itu bahwa apapun yang menimpa dirinya tetap patut mengucapkan syukur kepada Allah. Saya sejak kecil diajari guru agama, orang tua, mendengar ceramah agama bahwa kita wajib bersyukur apapun yang terjadi pada diri kita karena itu semua kehendak Allah, diberi rizki mengucapkan Alhamdulillah, diberi musibahpun harus mengucapkan Alhamdulillah. Saya faham betul ajaran itu, namun dalam prakteknya saya seringkali tidak sanggup mengucapkan Alhamdulillah ketika menerima suatu musibah atau cobaan, ini menandakan bahwa derajat keimanan saya jauh dibawah ibu Palestina itu.
Saat ini setiap kali saya menyaksikan tayangan TV dari Al-jazeera, TRT dari Turkiye dan Russian Today dari Rusia tentang kabar pemboman Israel ke Gaza, saya tidak tahan melihatnya. Israel yang melakukan pemboman membabi buta tanpa ampun meluluh lantakkan seluruh tanah bumi Gaza yang gambarnya seperti ketika kota Hiroshima di Jepang di jatuhi bom atom Amerika Serikat bulan Agustus 1945. Israel membunuh wanita, orang tua dan anak-anak secara kejam. Memblokade Gaza dari pasokan bantuan kemanusiaan, menghentikan saluran air minum, menghancurkan hampir seluruh Rumah Sakit, tempat ibadah Masjid dan Gereja, tempat pemukiman, tempat pengungsian, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Israel bukannya berperang melawan Hamas tapi memiliki tujuan membunuh semua warga Palestina di Gaza. Kebanyakan keluarga yang putra-putrinya, istrinya, saudaranya, ayah dan ibunya wafat akibat pemboman Israel itu tersirat ada rasa pedih didadanya, tapi pada saat bersamaan juga menyiratkan rasa syukurnya kepada Allah karena para kerabatnya itu menjadi syahid.
Saya tidak tahan menyaksikan korban yang berjatuhan, anak-anak kecil yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng itu banyak yang gugur, tubuhnya hancur dan berlumuran darah, mayatnya diciumi orang tuanya yang menangis. Saya lalu ingat cucu-cucu saya.
Lalu jantung saya berdegup keras ketika menyaksikan tayangan video yang viral yang menunjukkan anak gadis kecil pakai topi yang sedang menuju kendaraan untuk diungsikan ketempat aman bersama anak-anak kecil lainnya. Gadis kecil itu terlihat tidak membawa mainan layaknya anak kecil, namun yang dibawa adalah bantal lusuh ditangan kirinya untuk tidur dan sebuah Al-Qur’an ditangan kanannya. Ya kitab suci Al-Qur’an.
Seketika itu saya share video itu keseluruh cucu-cucu saya sambil memberi nasihat “jangan lupa sholat dan membaca Al-Qur’an”.