Universitas Airlangga Official Website

Bijak Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur 

UNAIR NEWS – Mahasiswa Teknik Gigi Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kajian Ramadan Pendobrak Pahala pada Sabtu (30/4/2022). Kajian itu digelar secara online via Zoom meeting  dengan tema “Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur”. 

Mendatangkan Ustadz Afri Andiarto, seluruh peserta memahami hakikat insecure yang diarahkan ke hal yang positif. Dalam Islam, perasaan insecure ada sejak zaman Rosulullah SAW. Hal itu tercermin pada sikap sahabat yang insecure dalam hal amal sholeh para hartawan yang dapat bersedekah dengan hartanya.

“Mereka ini insecure perihal bekal yang akan mereka bawa menghadap Allah. Mereka minder karena para hartawan ini dapat sholat dan mengamlkan ibadah sebagaimana ibadahnya orang-orang yang kurang harta,” ujar Ustadz Afri.

Menurut Ustadz Afri, insecure-nya sahabat itu diperbolehkan oleh Rosullulah. Selain itu, insecure yang diperbolehkan berikutnya adalah kepada orang-orang yang diberikan kelebihan dalam hal meghafal Al Quran dan juga segala perbuatan yang mengarah pada berlomba-lomba menuju kebaikan.

Berdialog dengan Diri Sendiri 

Perbedaan dari insecure manusia di zaman ini adalah perasaan tidak percaya diri yang mengarah pada hal negatif. Ustadz Afri mengatakan bahwa mengatasi hal tersebut bisa dengan seseorang harus selesai dengan dirinya sendiri terlebih dahulu. 

“Dan tanda-tanda kebesaran Kami itu ada pada diri kalian. Allah itu ingin mengatakan di dalam diri kalian sendiri itu ada tanda kebesaran Allah. Hanya kasusnya adalah apakah kita memperhatikan atau tidak ?” katanya.

Insecure dengan Keimanan

Allah SWT sejatinya telah memberikan kemuliaan kepada manusia berlapis-lapis. Kemuliaan itu dapat dilihat dari perintah Allah yang memerintahkan iblis dan malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam setelah Ia (Nabi Adam) dibekali ilmu. 

“Kalau begitu kenapa kita harus minder ? Allah sudah mengatakan janganlah kamu merasa rendah, merasa minder, merasa takut menjalani kehidupan. Kamu ini adalah hamba-hambaku yang paling tinggi tingkatannya, yang paling mulia jika kamu beriman kepada Allah,” tegas Afri

Artinya, antara insecure dan bersyukur sama-sama memiliki hubungan yang erat kaitannya dengan kualitas keimanan seseorang. Orang yang kualitas imannya baik, maka ia tidak akan menjadi orang yang sering insecure.

Manusia Sebagai Makhluk Lemah

Ustadz Afri mengatakan bahwa di dalam Al Quran telah dijelaskan bahwa sejatinya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Namun, kebanyakan manusia menyandarkan segala pencapaiannya pada diri sendiri. Padahal, hal itu justru menjadi boomerang yang mengantarkan pada keterpurukan. Maka dalam hal ini usdaz Afri menegaskan sebaik-baik sandaran adalah kepada Dzat yang Maha Pencipta. 

“Ibaratkan kita segelas air, namun bagaimana caranya kita dapat menghancurkan karang. Kalau hanya segelas air dilempar saja tidak akan mungkin bisa menghancurkan karang. Akan tetapi, coba campurkan air segelas itu dengan air yang ada di lautan dan biarkan ombaknya menghantam karang,” kata Ustadz Afri menjelaskan kekuasaan Allah. 

Maksud dari kalimat tersebut adalah kuasa Allah itu ibaratkan air di lautan, sedangkan kuasa manusia itu adalah air di dalam gelas. Tidak akan mungkin manusia bisa selesai dengan urusannya tanpa ada Allah di dalamnya. Karena itu, dapat disimpulkan orang yang insecure dalam segala urusan dalam hidupnya adalah orang yang kehilangan Allah dan bersandar pada kemampuannya sendiri. 

Penulis: Rosita

Editor: Feri Fenoria