Universitas Airlangga Official Website

Bincang Perencanaan Kota Berkelanjutan dalam The 3rd ICPS

PENANDATANGANAN Memorandum of Understanding (MoU) antara Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang diwakili Prof. Dr. Hj. Sri Iswati, SE., M.Si., Ak., CA., CMA (tengah) dengan Bupati Pamekasan, Badrut Tamam (kiri) dan rektor Universitas Citra Bangsa (kanan). (Foto: Hinterhov)
PENANDATANGANAN Memorandum of Understanding (MoU) antara Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga yang diwakili Prof. Dr. Hj. Sri Iswati, SE., M.Si., Ak., CA., CMA (tengah) dengan Bupati Pamekasan, Badrut Tamam (kiri) dan rektor Universitas Citra Bangsa (kanan). (Foto: Hinterhov)

UNAIR NEWS – Kawasan perkotaan memiliki potensi sebagai jantung ekonomi, pusat kebudayaan, sekaligus sumber inovasi dan wahana kreasi. Daya tarik tersebut membuat banyak orang untuk menetap di kota guna memperbaiki kualitas hidupnya. Hal ini kemudian berakibat pada peningkatan populasi juga pembangunan yang tak terkendali.

Dengan adanya kompleksitas di perkotaan, perencanaan berkelanjutan serta partisipasi dari berbagai pihak meliputi institusi pendidikan menjadi sangat penting. Berkaca dari persoalan itu, Sekolah Pascasarjana (S2) Universitas Airlangga berupaya memberikan wadah bagi akademisi untuk bertukar gagasan dalam The 3rd International Conference Postgraduate School (ICPS) bertajuk Sustainable Cities yang dihelat pada Selasa (30/7/19).

Sebanyak 245 peserta hadir memenuhi Aula Fajar Notonegoro, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR. Tampak pula Direktur Pascasarjana UNAIR, Prof. Dr. Hj. Sri Iswati, SE., M.Si., Ak., CA., CMA., bersama jajarannya dan Wakil Rektor III, Prof. Ir. Amin Alamsjah M.Si., Ph.D. Ditemui di sela acara, Dr. Sri Herianingrum, SE., M.Si., selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa terdapat 10 topik yang menjadi sub-tema dalam sesi presentasi.

“Pada konferensi ketiga ini, kami memilih 10 topik. Yakni, Urban Ecosystem, Habitats and Sustainability; Education, Community Engagement; Social and Economic Issues; Human Mobility and Culture Diversity; Cross-sectoral Integration; The Role of Law in Supporting Sustainable Cities; Law, Police and, Forensic; Disaster Management; Health and Medicine; dan Human Resource Development,” urai pengajar di Departemen Ekonomi Islam itu.

Agenda pertama dibuka dengan presentasi mengenai hukum penanggulangan bencana yang disampaikan Prof. Yuzuru Shimada dari Nagoya University, Jepang. Menurutnya, bencana dapat menjadi faktor penghambat keberlanjutan sebuah kota. Alam dan manusia, memiliki andil atas terjadinya bencana. Agar persoalan ini tak berlarut-larut, negara memerlukan regulasi atau manajemen kebencanaan yang tepat dan menyeluruh.

PARA pembicara bersama panitia pelaksana dan jajaran pengajar Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga. (Foto: Hinterhov)
PARA pembicara bersama panitia pelaksana dan jajaran pengajar Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga. (Foto: Hinterhov)

Dr. Sri melanjutkan, acara kedua adalah proses penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Sekolah Pascasarjana UNAIR dengan Bupati Pamekasan, Badrut Tamam dan Rektor Universitas Citra Bangsa, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini merupakan bagian dari kerjasama dalam rangka mewujudkan Sustainable Cities.

“Institusi pendidikan memiliki peran dalam menghasilkan riset, strategi, serta kebijakan. Kami berharap, melalui penandatanganan MoU ini dapat terjadi kolaborasi antara UNAIR bersama sekolah pascasarjana di tempat lain, termasuk Universitas Citra Bangsa, juga pemerintah sebagai regulator dalam proses penciptaan Sustainable Cities,” imbuh Dr. Sri.

Selain dihadiri pembicara asal Jepang, Sekolah Pascasarjana UNAIR juga mengundang akademisi dari University of North Florida, Amerika Serikat, Prof. Ronald Lukens-Bull serta beberapa praktisi seperti analis Bindiklat-Lemdiklat Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Brigjen. Pol. Dr. Dra. Juansih S.H., M. Hum; Kompol dr. D. Adji Kadarmo Sp. F., perwakilan DVI Pusdokes Mabes Polri; anggota Ikatan Ahli Tsunami Indonesia (IATsi), G.S. Prasetya, Ph.D;  perwakilan Ikatan Alumni (IKA) UNAIR, Dr. H. Asman Abnur SE., M.Si., dan alumnus Program Magister Immunology UNAIR, Dr. Theresia Indah Budhy S. drg., M. Kes.

Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana UNAIR, Prof. Dr. Anwar Ma’ruf drh., M. Kes., menambahkan, selain ditujukan sebagai ajang untuk bertukar gagasan, The 3rd ICPS juga menjadi wadah bagi mahasiswa UNAIR, khususnya yang sedang menjalani program master dan doktoral guna memenuhi kewajiban publikasi sebagai persyaratan kelulusan.

“Selama ini publikasi memang menjadi momok bagi para mahasiswa. Semoga dengan adanya acara ini, publikasi sudah tidak menjadi momok,” tutup Prof. Anwar. (*)

Penulis: Nabila Amelia

Editor: Feri Fenoria Rifa’i