Universitas Airlangga Official Website

BLM FEB UNAIR Gagas Pengmas Optimalisasi Limbah Organik dengan Maggot Bank

Foto bersama Tim Pengmas BLM FEB UNAIR di Desa Ketapangtelu, Kabupaten Lamongan (Foto: Dok. Panitia)
Foto bersama Tim Pengmas BLM FEB UNAIR di Desa Ketapangtelu, Kabupaten Lamongan (Foto: Dok. Panitia)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) selalu berkomitmen tinggi dalam merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs). Kali ini, upaya perwujudan tersebut hadir melalui Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dalam bentuk pengabdian masyarakat (Pengmas). Pengmas ini bertajuk “Maggot Bank: Program Pengoptimalisasian Limbah Organik Melalui Maggotbox untuk Meningkatkan Produktivitas dan Perekonomian Desa Ketapangtelu menuju Masyarakat Mandiri Berkelanjutan”. 

Dalam pelaksanaanya, BLM FEB UNAIR mengagas implementasi SDGs poin pertama “No Poverty” dan poin ketiga “Good Health and Well-Being” di Desa Ketapangtelu, Kabupaten Lamongan. Pengmas tersebut rampung pada Minggu (20/10/2024) lalu. 

“Kita mengubah sampah rumah tangga menggunakan Maggot Box yang terintegrasi menggunakan Maggot Bank yang merupakan sebuah website,” ujar Muhammad Afif Muqsith selaku Ketua BLM FEB UNAIR yang menggagas pengadaan program ini.

Mulanya, ide terkait pengmas Maggot Bank berasal dari evaluasi proposal Kompetisi Ilmiah Mahasiswa (KIM) tim Afif yang belum lolos pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Agar dapat tetap bermanfaat, tim ini di bawah naungan BLM FEB UNAIR memutuskan untuk mengajukan ide tersebut menjadi kegiatan pengmas yang sukses memperoleh pendanaan dari SDGs Center UNAIR.

Proses pembuatan Maggot Box oleh Tim Pengmas BLM FEB UNAIR (Foto: Dok. Panitia)
Proses pembuatan Maggot Box oleh Tim Pengmas BLM FEB UNAIR (Foto: Dok. Panitia)

Dalam pelaksanaannya selama empat minggu, BLM FEB UNAIR menggandeng Karang Taruna Desa Ketapangtelu. Tim pengmas mengawali rangkaian kegiatan dengan survei terkait kondisi pengolahan sampah desa. 

“Di sana TPS (Tempat Pembuangan Sampah, red) belum ada. Pengolahan sampahnya juga langsung dibuang begitu saja,” jelas Afif menyampaikan hasil temuan timnya saat wawancara dengan UNAIR NEWS. Hal inilah yang melandasi pemilihan Desa Ketapangtelu sebagai mitra kegiatan.

BLM FEB UNAIR kemudian menggelar sosialisasi terkait pemilahan sampah. Pada minggu selanjutnya, program berlanjut dengan memperkenalkan Maggot Box kepada warga beserta cara perawatannya. Tim pengmas juga menghibahkan beberapa Maggot Box kepada anggota karang taruna guna meningkatkan keterampilan pengolahan sampah melalui pengalaman nyata. 

Program ini sukses mendapatkan respons positif dari masyarakat setempat. Afif menyebutkan bahwa pelaksanaan program berhasil meningkatkan kesadaran penduduk Desa Ketapangtelu akan pentingnya pengelolaan sampah.

Maka dari itu, Afif berharap bahwa oleh BLM FEB UNAIR  dapat terus mengembangkan program ini sehingga senantiasa berkelanjutan. Salah satunya dengan mewujudkan peningkatan nilai ekonomis Maggot Box yang mampu mendukung perekonomian warga. Melalui integrasi dengan Maggot Bank, website pemantau kondisi Maggot.

“Nanti Maggot Box yang mulanya hanya tersebar di berbagai titik harapannya bisa diimplementasikan lebih merata di setiap RT atau RW Desa Ketapangtelu,” pungkas Mahasiswa Ekonomi Syariah tersebut. 

Penulis: Zahwa Sabiila Ilman Ramadhani

Editor: Yulia Rohmawati