UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan memperkuat kemitraan strategis antar perguruan tinggi. Hal itu disampaikan dalam diskusi publik bertajuk “Memperkuat Kemitraan Perguruan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini yang diselenggarakan oleh BPBRIN UNAIR bekerja sama dengan Suara Muslim TV secara daring, Jumat (25/4/2025).
Inkubasi Bisnis Mahasiswa Tanpa Kuota
Prof Dr Muhammad Nafik Hadi Ryandono SE M Si, selaku Kepala BPBRIN UNAIR menegaskan bahwa pengembangan karakter dan soft skill mahasiswa kini menjadi fokus utama. Melalui inkubator bisnis, BPBRIN memberikan ruang bagi mahasiswa sejak semester awal untuk terjun langsung ke dunia usaha.
“Sejak 2024, tidak ada lagi kuota untuk masuk inkubasi. Harapannya, saat lulus mereka tak lagi mencari pekerjaan, melainkan tinggal mengembangkan usaha yang telah mereka rintis,” tegas Prof Nafik. Pihaknya menambahkan bahwa BPBRIN UNAIR telah melahirkan berbagai produk inovatif. Produk itu antara lain Pasta Gigi Sativa, hasil riset gabungan dosen dan mahasiswa, yang telah tembus pasar internasional, termasuk Turki.
Kegiatan ini juga menghadirkan Dr Eko Supeno M Si, Ketua Badan Kerja Sama Manajemen Pengembangan (BKMP) UNAIR, serta Prof Dr H Suparto Wijoyo S H M Hum, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Unair.

Soft Skill Jawaban Tantangan Gen Z
Prof Nafik menyoroti tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z yang mencapai 10 juta jiwa. Hal tersebut menurutnya bukan semata akibat kurangnya pelatihan hardskill. “Hard skill memang penting, tetapi soft skill seperti struggle, pantang menyerah, dan adaptif justru yang paling dibutuhkan di dunia nyata,” ungkapnya.
Soal target UNAIR menuju 2045, Prof Nafik menyampaikan bahwa UNAIR ingin mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik dan profesional, namun juga menjunjung tinggi nilai kebangsaan dan moralitas agama. Hal ini selaras dengan motto UNAIR, Excellence with Morality.
“Indonesia bisa saja menjadi kekuatan ekonomi Top Five di dunia, tapi kita tidak ingin kehilangan jati diri. Kita ingin melahirkan manusia unggul yang membawa kemaslahatan bagi semesta. Manusia yang berkarakter segi jasmani maupun rohani, duniawiyah maupun ukhrawiyah,” tandasnya.
Penguatan Kemitraan dan Wawasan Kebangsaan
Kehadiran Dr Eko Supeno M Si dan Prof Dr H Suparto Wijoyo S H M Hum memperkaya jalannya diskusi. Keduanya menekankan pentingnya kolaborasi lintas institusi sebagai kunci menghadapi tantangan global tanpa melepaskan akar nilai kebangsaan.
Kegiatan ini menjadi bukti konkret bahwa UNAIR aktif memposisikan diri sebagai pilar utama dalam membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Penulis : Panca Ezza Aisal Saputra
Editor : Ragil Kukuh Imanto