Universitas Airlangga Official Website

BPBRIN UNAIR Tekankan Sinergi Antar-PTN Guna Bangun Start Up Berkelanjutan

Suasana Focus Group Discussion “Membangun Kolaborasi Inkubator Bisnis PTN di Jawa Timur” BPBRIN UNAIR (foto: dokumen pribadi)

UNAIR NEWS – Kolaborasi merupakan salah satu aspek penting guna membangun sebuah kemajuan. Tidak terkecuali bagi pengembangan start up dalam lingkup universitas, terutama untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur. Sinergi antar PTN merupakan cara yang efektif dan efisien guna membangun start up berkelanjutan.

Begitulah setidaknya penyampaian Dr Ir Achmad Affandi DEA pada Jumat (15/7/2022). Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Focus Group Discussion Membangun Kolaborasi Inkubator Bisnis PTN di Jawa Timur yang bertempat di Hotel Swiss-Belinn Manyar, Surabaya. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga (BPBRIN UNAIR).

 “Kita telah masuk di era internet ekonomi. Era tersebut kemudian memunculkan banyaknya start up, yang merupakan salah satu produk inkubator bisnis (inbis),” tutur narasumber yang pernah menjabat sebagai Direktur Inovasi dan Science Technopark Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Masalah Start Up

Permasalahan start up ada pada regulasi dan undang-undang. Namun Dr Affandi menagatakan, bahwa kedua hal itu sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai suatu persoalan yang menghambat. Untuk itu Dr Affandi kembali menegaskan, bahwa yang terpenting adalah kolaborasi.

“Hal yang terpenting adalah bagaimana kita mengonsolidasikan (mengolaborasi, Red) potensi start up-start up tersebut. Jika memang produknya bagus, maka dapat mempercepat pertumbuhan start up yang lebih besar karena lingkupnya juga akan lebih luas dari hasil kolaborasi itu,” terang Dr Affandi.

Senada dengan penyampaian Dr Affandi, Ketua BPBRIN UNAIR, Dr M Nafik Hadi Ryandono SE MSi juga menekankan perlunya kolaborasi. Terutama bagi inkubator bisnis di lingkup PTN.

“Karena PTN dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan mengacu kepada regulasi yang berbeda. Jika PTS mengacu pada kebijakan yayasan, maka kita PTN sama-sama berpatokan pada peraturan pemerintah,” jelasnya.

Pentingnya Kolaborasi

Data dari Indeks Kompetisi Digital menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk berkembang dalam bisnis digital seperti start up. “Tinggal cara pengelolaannya saja yang selajutnya dapat membawa kemajuan pada start up kita. Oleh karena itu PTN-PTN ini perlu membangun kolaborasi dalam rangka mebawa start up kita dapat lebih maju secara bersama-sama,” imbuh Dr Affandi.

Kolaborasi pembangunan ekosistem bisnis membutuhkan peran berbagai pihak. Di antaranya yakni pemerintah, industri, akademisi, komunitas, serta media.

Selanjutnya, berbagai program dan sumber daya yang dimiliki oleh PTN tersebut dapat menjadi sinergi bersama. “Karena semua inkubator bisnis di lingkup PTN utamanya, memiliki program yang hampir sama. Untuk itu kita dapat berjejaring menggunakan basis data pelaku start up dan ekosistem serta menggunakan kurasi kemitraan nasional dan global,” ujarnya.

Penulis: Fauzia Gadis Widyanti

Editor: Feri Fenoria