Universitas Airlangga Official Website

BSO PAKARSAJEN Berhasil Lolos Pendanaan PPK Ormawa 2023

Dokumentasi setelah wawancara secara daring melalui google meet. Dari Kiri ke Kanan: Imam Gazi Al Farizi, Anugrah Hamdani, dan Adil Salvino Muslim (sumber foto: dokumentasi Adil Salvino).
Dokumentasi setelah wawancara secara daring melalui google meet. Dari Kiri ke Kanan: Imam Gazi Al Farizi, Anugrah Hamdani, dan Adil Salvino Muslim (sumber foto: dokumentasi Adil Salvino).

UNAIR NEWS – Badan Semi Otonom (BSO) Paguyuban Karawitan Sastra Jendra (PAKARSAJEN) berhasil lolos pendanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2023 yang diadakan oleh Kemdikbud. PPK Ormawa menjadi salah satu program Kemdikbud untuk membina ormawa terpilih melalui program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. 

Perjalanan Panjang 

Sebelum memperoleh pendanaan dari Kemdikbud, setiap ormawa yang mengikuti seleksi harus mengirimkan proposal kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Setelah mendapat pendanaan, ormawa terkait harus mengimplementasikan programnya dan melaporkan ke Kemdikbud dalam bentuk laporan. 

“Pengerjaan proposal melibatkan 10-15 orang. PAKARSAJEN sendiri mendelegasikan 10 orang perwakilan untuk membuat proposal. Namun, mereka cuma sukarelawan saja, jadi nggak ada paksaan dari organisasi. Penyusunan proposal cukup panjang, mulai dari cari ide, menghubungi desa mitra, cari fokus permasalahan, sampai cari dosen pembimbing,” terang Imam Gazi Al Farizi selaku Ketua Program Kerja. 

Judul yang diambil oleh PAKARSAJEN adalah “Desa Dayu: Revitalisasi Kesenian Jaranan Mataraman Berbasis Sosiokultural di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar”. Judul tersebut terpilih karena PAKARSAJEN sendiri merupakan organisasi yang berfokus terhadap kebudayaan dan kesenian. 

Revitalisasi Kesenian Jaranan Mataraman

“Permasalahan di Desa Dayu kami lihat cukup kompleks sebab di sana ada kesenian jaranan yang belum terawat dan mulai terlupakan anak-anak muda. Jadi, target kami adalah dapat merevitalisasi kesenian jaranan sehingga dapat berkembang dan terakui sebagai warisan budaya tak  benda,” papar Imam.

Imam berpendapat bahwa kesenian jaranan mataraman di Desa Dayu mayoritas masih di bawah kendali orang-orang tua. Selain itu, Imam melihat jika kesenian jaranan mataraman dari Desa Dayu memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya berbeda dari jaranan daerah lain. Karena itu, revitalisasi kesenian jaranan dapat menarik minat anak-anak muda untuk mempelajari dan melestarikan jaranan mataraman. 

Di samping kesenian jaranan, PAKARSAJEN berencana untuk memberdayakan gula kelapa sebagai komoditas utama Desa Dayu. Jadi, PAKARSAJEN tidak hanya berfokus pada aspek kultural, tetapi juga aspek ekonomi masyarakat setempat. 

Eksekusi Kegiatan

Imam menuturkan bahwa PAKARSAJEN berencana untuk memulai eksekusi program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat pada Juli 2023 bertempat di Desa Dayu, Blitar. Namun, ketika masa perkuliahan dimulai, PAKARSAJEN akan mengirimkan perwakilan di akhir pekan untuk melihat kemajuan atau progres program yang telah dibuat. 

“Nanti kami bagi menjadi dua tim, yaitu tim yang bertugas untuk revitalisasi kesenian jaranan, satu lagi berfokus ke pemberdayaan gula kelapa. Pelaksanaan kegiatan start bulan Juli sampai bulan November. Nanti di akhir masa pengabdian akan ada pesta rakyat di mana kami juga mengundang stakeholder terkait untuk datang,” imbuh Imam. 

Aksi Nyata Mahasiswa

“Tujuan kami ikut PPK Ormawa supaya anggota PAKARSAJEN bisa terasah soft skill-nya, seperti kemampuan komunikasi hingga kepekaan kepada masyarakat sekitar. Di sisi lain, kami juga berharap pengabdian yang kami lakukan di Desa Dayu dapat berlanjut oleh masyarakat. Sebab pengabdian ini juga memerlukan kerja sama dari masyarakat Desa Dayu itu sendiri,” ujar Anugrah Hamdani, Ketua BSO PAKARSAJEN. 

“Kami berharap agar aksi yang kami lakukan dapat memantik mahasiswa lain untuk meniru kami. Sudah saatnya mahasiswa mengambil peran di masyarakat, tidak hanya di kelas saja. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan dan mentransfer ilmu kepada mereka yang kurang beruntung,” pungkas Imam. 

Penulis: Adil Salvino Muslim

Editor: Nuri Hermawan

Baca juga:

MAHASISWA JEPANG KUNJUNGI BSO PAKAR SAJEN DAN BELAJAR GAMELAN