n

Universitas Airlangga Official Website

Cak Kartolo Meriahkan Dies Natalis FIB UNAIR ke-18

Cak Kartolo (Seniman ludruk Jawa Timur), Prof. Wahjoedi (Mantan Dekan FIB), Diah Ariani Arimbi Ph.D (Dekan FIB) dalam acara peringatan Dies Natalis FIB UNAIR ke-18 (Foto : Istimewa)

Nuntut ilmu iku ga ono watese, digawe ngeladepno pikiran.

Kadang-kadang ngelumpokno dunyo iso enteke, yen numpuk ilmu gawe selawase.

(Menuntut ilmu itu tidak ada batasnya, digunakan untuk mempertajam fikiran. Kadang-kadang menumpuk harta bisa habis, tetapi menumpuk ilmu berguna untuk selamanya)

Kito iki bangsa Indonesia, ojok sampek ngelalekno sejarahe bangsa kito, lan kudu diluruhi karo kaum mudo.

(Kita adalah bangsa Indonesia, jangan sampai melupakan sejarah bangsa kita, dan harus dipelajari oleh para kaum muda)

Belajar boso asing iku penting gawe komunikasi.

Tapi ojo sampe ngelalekno bosone dewe.

(Belajar bahasa asing itu penting untuk berkomunikasi. Tetapi jangan sampai melupakan bahasan sendiri)

Monolog itulah yang membuka pertunjukan dari pelawak sekaligus seniman ludruk kenamaan Kartolo, di hall Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga, Jumat (2/12). Suasana riuh menyelimuti pertunjukan yang digelar dalam rangka peringatan Dies Natalis FIB ke-18.

Dengan dagelan khasnya, Kartolo atau yang lebih karib disapa Cak Kartolo sukses mengocok perut penonton yang terdiri dari dosen, tenaga pendidikan, dan mahasiswa. Di sela-sela hiburan dagelan yang lucu, tidak lupa seniman senior ludruk Jawa Timur itu mengucapkan selamat ulang tahun kepada FIB UNAIR yang disampaikan dengan bahasa khas Jawa Timuran.

Suasana meriah menyelimutiperingatan Dies Natalis FIB UNAIR ke-18 yang mengundang seniman ludruk Jawa Timur Cak Kartolo (Foto : Istimewa)
Suasana meriah menyelimutiperingatan Dies Natalis FIB UNAIR ke-18 yang mengundang seniman ludruk Jawa Timur Cak Kartolo (Foto : Istimewa)

Pada kesempatan itu, Cak Kartolo mengajak dua kadep FIB yaitu Gayung Kasuma selaku kadep Ilmu Sejarah dan Dwi Handayani selaku kadep Sastra Indonesia untuk maju kedepan bersama dirinya. Suasana seketika riuh dengan gelak tawa ketika mantan Dekan FIB tahun 1999-2003 Prof. Wahjoedi dan Wakil Dekan I Puji Karyanto dapat mengimbangi dagelan-dagelan Cak Kartolo.

Acara siang itu, ditutup dengan  pemotongan tumpeng oleh Diah Ariani Arimbi., Ph.D bersama Ketua Panitia Dies Natalis FIB 2016 Tita Rismayanti. Suasana kekeluargaan semakin erat terasa ketika digelar acara makan siang dan foto bersama dengan semua penonton yang hadir.

Diundangnya Cak Kartolo sebagai pengisi acara kali ini, merupakan bagian dari upaya melestarikan kesenian tradisional. Selain itu, kehadiran Cak Kartolo diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa tentang kesenian dan hiburan khas Jawa Timur. Hal yang lebih penting adalah, stand up comedy Jawa Timuran ala Cak Kartolo ini tidak hanya mementingkan aspek kelucuan semata, tetapi ada pesan moral yang disisipkan kepada penonton melalui dagelannya.

Selain acaradegelanbersama Cak Kartolo, rangkaian Dies Natalis FIB diisi dengan Kirab Budaya dan  Dekan Cup. Diharapkan, kemeriahan Dies Natalis FIB ke-18 dapat menyemarakkan beragam acara bersifat kebudayaan di UNAIR. (*)

Penulis : Ikhsan Rasyid dan Yudi Wulung
Editor    : Binti Q. Masruroh