UNAIR NEWS – Dahlan Iskan hadiri acara Bussiness Gathering & Halal Bihalal yang bertempat di Business Hall Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga. Acara yang bertemakan ‘Leadership Wisdom’ dapat dihadiri gratis pada pertengahan Juli lalu.
Selama berlangsungnya acara tersebut ada beberapa peserta yang punya kesempatan untuk bertanya dan meminta saran secara langsung ke Dahlan Iskan sekaligus bonus foto setelah bertanya. Dari para peserta yang bertanya itulah banyak pelajaran yang dapat diambil untuk penanya, peserta, ataupun Dahlan Iskan sendiri.
“Hari ini saya yang kuliah, mendapat pelajaran baru dari sosok wanita yang mendua tigakan fungsi pekerjaannya,” tutur Dahlan Iskan ketika mendengar cerita unik pada malam itu.
Pada lain kesempatan terdapat pertanyaan menarik dari Mahasiswa FEB UNAIR, Federika, tentang pekerjaan yang dijalaninya tapi tidak disetujui orang tuanya. Dia ingin mengetahui cara mematahkan pemikiran orang tua tentang semua apa yang ia jalani.
“Saya seorang redaktur serta konten kreator dan kreativ director di tempat yang berbeda. Saya menjalani ini semua suka, tetapi orang tua ingin saya kerja seperti di BUMN atau perusahaan yang sudah tertata,” jelas Federika.
Jawaban Dahlan Iskan cukup menarik untuk permasalahan yang memang sudah banyak terjadi di kalangan remaja dan orang tuanya mengenai beda pendapat.
“Anda harus bisa mengelola orang tua anda,” jelas Dahlan Iskan.
mengenai caranya, Dahlan Iskan menambahkan, yaitu dengan memerintah orang tua. Memerintah Tuhan aja bisa kenapa memerintah orang tua tidak bisa. Peserta saat itu berfikir sedikit lebih serius dari sebelumnya.
Dahlan Iskan benar, banyak orang memerintah Tuhan karena memang semua kata yang diucapkan ketika berdoa adalah kalimat perintah. Memerintah Tuhan itu dengan cara berdoa sama caranya ketika memerintah orang tua. Yang diperlukan adalah caranya.
“Tidak mungkin ketika kita memerintah kepada Tuhan dengan cara membentak. Hal tersebut sama ketika memerintah orang tua. Saya tidak tahu bagaimana cara yang baik memerintah orang tua mu. Tapi yang terpenting orang tua anda juga harus ikut bahagia,” ungkap Dahlan Iskan terkait pertanyaan Federika.
Dalam pemecahan kasus Federuka itu, selain solusi diatas, menurut Dahlan Iskan ada kemampuan yang paling diperlukan bagi seorang pemimpin. Melakukan skala priritas dengan inventarisasi persoalan sebagai dasar. Karena banyak yang tidak bisa membuat skala prioritas.
Pada akhir acara, Dahlan Iskan berpesan bahwa diri sendirilah yang paling tau bukan orang lain. Carilah akar persoalannya maka tujuan akan ditemui. Tanpa menghindari untuk mengatasi.
“Karena tempat pelarian itu selalu ada. Yang paling mudah itu lari dari persoalan. Itu paling mudah.”, tutur Dahlan Iskan.
Penulis: Hilmi Putra Ramadhan
Editor: Nuri Hermawan