UNAIR NEWS – Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Hipertensi juga disebut sebagai “the silent killer” karena penyakit ini sering timbul tanpa gejala sehingga penderitanya tidak tahu kalau dirinya terkena hipertensi.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang bisa mengidap hipertensi, di.antaranya pola makan yang buruk, pola hidup yang buruk, budaya atau kepercayaan masyarakat tertentu. Data Prevelensi kasus hipertensi di Dusun Pajaran per Juni 2024, sebanyak 72 orang rutin berobat ke puskesmas dan yang tidak rutin berobat di puskesmas sebanyak 71 orang.
Hipertensi rata-rata diderita oleh masyarakat di masa pralansia dan lansia. Menyadari permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN BBK 4 UNAIR Dusun Pajaran, Desa Pajaran Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Menyelenggarakan Kegiatan Gemar Pete (Gerakan Masyarakat Peduli Hipertensi). Kegiatan itu berlokasi di Kediaman Mbah Carik, Dusun Pajaran Desa Pajaran Kec Saradan Madiun pada hari Sabtu (13/07/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dusun pajaran dengan target sasaran utama adalah masyarakat di masa pra lansia dan lansia tentang pencegahan penyakit hipertensi melalui pendekatan secara ilmu konvensional dan tradisional. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan kelompok KKN BBK 4 UNAIR Desa Pajaran Dusun Setren (Pajaran 2).
Setelah melakukan registrasi peserta kegiatan diarahkan untuk melakukan senam hipertensi bersama yang dipandu oleh instruktur senam, dilanjutkan dengan pemaparan 2 materi, materi pertama tentang tips mencegah hipertensi, materi kedua menggunakan pendekatan pengobatan tradisional dengan fokus pemberian dan demonstrasi resep herbal antihipertensi, resep herbal untuk menurunkan kadar gula darah, asam urat dan kolesterol.
Kemudian juga disampaikan materi tentang titik-titik akupresur sebagai upaya untuk mencegah hipertensi, menurunkan tekanan darah, mengatasi gangguan tidur, menurunkan asam urat, dan kolesterol.
Kegiatan ini menyasar masyarakat pra lansia (usia 45-59 tahun) dan lansia (60 tahun keatas), yang termasuk dalam kategori prehipertensi dan hipertensi. Melalui kegiatan ini, harapannya warga dusun pajaran khususnya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada warga dan kader yang telah hadir dalam kegiatan in, saya juga mengucapkan terima kasih pada kakak-kakak KKN UNAIR karena sudah peduli dan mau berbagi ilmu kepada ibu-ibu dan kita semua, semoga ilmunya bermanfaat dan benar-benar bisa diterapkan nggeh Bu ibu,”
Besar harapan nantinya kegiatan ini dapat berjalan lancar dan warga dapat mengaplikasikan ilmunya,” ujar Ibu Susi .selaku Bidan Desa Pajaran yang turut membuka acara.
Cegah dan Atasi Hipertensi dengan Herbal
Pemateri kegiatan itu, Annisa Aulia menyampaikan bahwa herbal-herbal alami dan asli Indonesia itu banyak sekali, jika dikonsumsi dengan baik dan benar sesuai resep dan cara pembuatannya maka bisa mencegah hipertensi dan nyeri-nyeri yang biasa dialami lansia “Ibu-ibu ngertos (mengerti) seledri nggeh(ya)?,ternyata yang biasa kita masak dan temui sehari-hari terbukti dan sudah ada penelitian nya untuk mengatasi hipertensi” jelas Annisa.
Meredakan nyeri pada lansia
Annisa menjelaskan, herbal yang ada di Indonesia seperti herba seledri, rosella, kunyit, daun salam bisa menurunkan tekanan darah. Selanjutnya Annisa dan mahasiswa lainnya turut memberikan demonstrasi titik akupresur yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan nyeri-nyeri di area kaki, mengatasi masuk angin,dll.
“Akupresur ini adalah penekanan pada titik akupuntur, di dalam tubuh manusia ada 30p lebih titik dengan fungsinya masing-masing Bu, ini Titik taichong (sambil menunjukkan lokasinya) bisa menurunkan tekanan darah dan mencegah hipertensi bu, bisa ditekan sebanyak 30 kali menggunakan ibu jari” jelas Annisa.
Selepas pemaparan materi selesai, peserta dipersilahkan bertanya dan semua peserta kegiatan sangat aktif dan antusias dalam bertanya. Kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan tekanan darah yang kedua dan pengecekan kadar gula darah. Kegiatan ditutup dengan pembagian teh Rosella dan sesi dokumentasi.