Universitas Airlangga Official Website

Cerita Aurora Belajar di Negeri Ginseng Lewat IISMA

Potret Aurora Rafida Azmi berfoto di depan gedung Universitas Hanyang, Seoul, Korea Selatan (Foto: Dok. Narasumber)
Potret Aurora Rafida Azmi berfoto di depan gedung Universitas Hanyang, Seoul, Korea Selatan (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS – Aurora Rafida Azmi, mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) mendapatkan kesempatan belajar di Korea Selatan lewat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Mahasiswa Manajemen itu lolos IISMA jalur Co-Funding di Universitas Hanyang, Seoul, Korea Selatan. 

Mahasiswi yang akrab disapa Rora itu bercerita mengenai alasannya memilih Hanyang University yang berada di Negeri Ginseng itu. Di Hanyang, Rora mendapatkan banyak tawaran mata kuliah yang menarik. Selain itu, peringkat dunia Hanyang yang masuk 50 universitas terbaik dunia menjadi salah satu pertimbangannya. 

“Aku memilih Hanyang University karena mereka menawarkan banyak mata kuliah yang menarik dan tidak umum ada di Indonesia. Selain itu, Hanyang termasuk dalam Top 50 universities in the world, jadi kualitasnya sudah terjamin,” terang Rora.

Di Hanyang University, Rora juga merasakan bagaimana suasana kampus yang nyaman dan terasa hidup. “Kampusnya juga seru dan lively. Mereka sangat mengutamakan seni dan kreativitas, yang sangat cocok dengan minatku,” terangnya. 

Selama dua bulan berada di Korea Selatan, Rora mengaku mengalami culture shock. Ia mendapati bahwa masyarakat di sana sangat to the point dan tidak suka basa-basi. Namun demikian, Rora menyadari bahwa masyarakat Korea Selatan yang ia temui menunjukkan rasa tulus sekaligus serius dalam mengerjakan sesuatu. “Di sini orang-orang jarang basa-basi seperti di Indonesia, mereka lebih suka to the point. Tapi yang aku suka, mereka sangat tulus dan serius dalam mengerjakan sesuatu,” jelas Rora.

Potret Aurora Rafida Azmi berfoto di depan gedung Universitas Hanyang, Seoul, Korea Selatan (Foto: Dok. Narasumber)
Potret Aurora Rafida Azmi berfoto di depan gedung Universitas Hanyang, Seoul, Korea Selatan (Foto: Dok. Narasumber)

Selain itu, Korea Selatan yang terkenal dengan tingkat kriminalitas, terutama pencurian yang rendah adalah benar adanya. Ia menuturkan bagaimana barang-barang akan aman meski seseorang lupa atau meninggalkan barangnya di tempat publik. Tidak hanya itu, fasilitas publik yang ada pun sangat memuaskan bagi Rora. 

“Tingkat kejahatan, khususnya pencurian sangat rendah. Kalau kamu kehilangan barang, besar kemungkinan barang itu masih ada saat kamu kembali. Selain itu, ada free public wifi hampir di seluruh kota! Aku suka banget sama vibes di Korea Selatan yang canggih dan modern,” ujarnya senang. 

Setiap institusi pendidikan umumnya memiliki  budaya dan sistemnya masing-masing. Di Indonesia sendiri, antara perguruan tinggi satu dengan lainnya bisa memiliki sistem yang berbeda. Namun Rora menemukan bahwa sistem akademis di Hanyang dengan UNAIR tidak jauh berbeda. Rora juga menyampaikan ia banyak mencari tahu untuk mengimbangi materi mata kuliah yang ada di sana.

“Secara akademis, sistem di sini tidak jauh berbeda dari UNAIR. Jadi aku bisa beradaptasi lebih mudah. Aku hanya harus research tentang silabusnya dan lebih rajin biar nggak ketinggalan materi. Jangan malu bertanya ke teman-teman jika ada yang nggak paham,” jelas Rora.

Para pelajar di Korea Selatan diketahui memiliki budaya belajar yang sangat giat dan ambisius. Tidak hanya budaya belajar, ada banyak budaya masyarakat sekitar yang harus bisa disesuaikan. Selama belajar di Korea Selatan, Rora mulai merancang rencana studi dan banyak mengamati kondisi sekitar untuk beradaptasi.

“Aku juga membuat study plan, dan itu sangat membantu aku tetap on track. Secara budaya, aku belajar lewat trial and error, mengamati perilaku orang sekitar, bertanya, dan melakukan riset sendiri tentang budaya Korea,” tutur Rora.

Penulis: Syifa Rahmadina

Editor: Yulia Rohmawati