UNAIR NEWS – Muhammad Adnan Bayu Firdaus, mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) enggan menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Mahasiswa angkatan 2021 itu berhasil lolos dalam seleksi program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka di Bangkit Academy 2024. Studi Independen yang diluncurkan oleh Google, GoTo, dan Traveloka ini berfokus pada pengembangan kemampuan digital.
Tiga Core Study
Dalam kesempatan wawancara dengan UNAIR NEWS, Bayu menjelaskan bahwa terdapat tiga core study, yakni machine learning, mobile development, dan cloud computing. Peserta studi dapat menyesuaikan pemilihan core study sesuai minat dan keilmuan. Termasuk Bayu, yang memilih machine learning.
Bangkit juga menyediakan berbagai macam course dari beberapa platform berbayar seperti dari Dicoding, Coursera, dan dari manajemen Bangkit sendiri. Setiap pelajaran wajib peserta ikuti hingga pada bagian penugasannya. Selain pelajaran, Bayu juga mendapatkan sertifikasi yang bereputasi dari berbagai institusi yang bermitra dengan Bangkit, seperti deeplearning.ai untuk machine learning.
”Jadi, kegiatannya itu pertama diberikan video pembelajaran dan setiap materinya akan ada kuis dalam bentuk pilihan ganda atau live coding. Jadi, mereka memberikan sebuah studi kasus yang harus dikerjakan dengan hasilnya berupa bahasa Python. Ada juga lab session sebagai media eksplorasi,” jelasnya.
Proyek akhir
Tidak hanya kuis pada setiap course-nya, peserta Bangkit juga mendapatkan penugasan. Penugasan itu berupa proyek untuk mempresentasikan ketiga core study atau disebut dengan proyek Capstone. “Proyeknya ada dua pilihan, pertama output-nya dalam bentuk desain mobile apps. Atau juga bisa berupa hasil solusi case problem dari mitra Bangkit,” paparnya.
Berbeda dari Studi Independen sebelumnya, Bangkit di MSIB periode ini, juga menyediakan program pendanaan baru untuk meningkatkan semangat pesertanya selama program ini berlangsung. “Program itu berada di luar proyek Capstone. Output-nya berupa produk yang lebih spesial karena bakal ada pendanaan atau biasa disebut Entrepreneur Track. Bedanya, sebelumnya program ini jadi salah satu bagian proyek Capstone. Tetapi sekarang itu bakal ada pendanaan inkubasi untuk menjadikan ide inovasi sebagai startup,” ujarnya.
Lebih dari Pembelajaran Daring
Bagi Bayu, program Bangkit tidak hanya sebagai media pengembangan kemampuan secara teknis, tetapi juga bisa menjadi wadah pelatihan softskill. Ia juga bisa menjalin relasi dengan peserta Bangkit dari berbagai universitas di seluruh Indonesia.
“Awalnya ekspektasiku di program ini bakal belajar super teknik. Tetapi jauh lebih dari itu, kita juga dapat pelatihan lainnya, seperti sertifikasi bahasa Inggris, sesi mentoring karir dengan mentor yang ahli dan lain-lain. Walaupun terlaksana secara daring, tetapi kita bisa berkenalan juga teman-teman di seluruh universitas, seperti di Sumatra dan lain-lain,” tambahnya.
”Kalau memang tertarik ngembangin diri dan bisa gali potensi, sangat worth it untuk bergabung di Bangkit. Jadi dont miss the chance, ambil kesempatan kalian masing-masing,” tutupnya.
Penulis: Venni Tanujaya
Editor: Yulia Rohmawati