UNAIR NEWS – Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Basasindo), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga (UNAIR), Muhimatul Khoiriyah, kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Hima, sapaan akrabnya, terpilih sebagai penulis artikel terbaik dalam Konferensi Internasional Pengetahuan dari Perempuan (PDP) IV oleh Komnas Perempuan.
Konferensi tersebut menjadi ruang temu berbagai ide, gagasan, dan inisiatif atas pengalaman perempuan. Terutama untuk pengembangan pemikiran, konsep, hingga langkah strategis baru. Acara itu berlangsung di gedung pascasarjana, Universitas Brawijaya (UB), Malang, pada Selasa hingga Kamis (17-19/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Hima mempresentasikan gagasan risetnya bersanding dengan 61 panelis terbaik lainnya. Ia berhasil melalui seleksi penjaringan dari 566 partisipan pada tahap sebelumnya. Untuk sampai tahap presentasi, Hima harus melewati blind review. Proses blind review melibatkan 19 reviewer, dari perwakilan Komnas perempuan, Universitas Indonesia (UI), Forum Pengada Layanan, dan Universitas Brawijaya (UB).
Hima dalam keterangannya menyatakan, isu perempuan selalu menarik untuk peneliti kaji lebih dalam. “Isu perempuan adalah bidang baru bagiku. Aku lihat lingkungan sekitarku, isu perempuan cukup menonjol. Jadi aku ikut konferensi ini untuk tahu dan memberitahu tentang isu perempuan,” tuturnya.
Kekerasan Gender
Meski perempuan berkontribusi besar dalam berbagai sektor, nyatanya sampai saat ini masih adanya ketidakadilan struktural dan sosial. Hima menyoroti isu tersebut dalam risetnya tentang pencegahan kekerasan gender melalui sosialisasi. Hal itu untuk mengurangi perkawinan dini dari tradisi “Ngala Tumpengan’ dan ketidaksetaraan gender di Madura.
“Komnas Perempuan banyak dapat laporan kasus. Paling banyak tentang kesetaraan gender. Aku menyoroti perkawinan anak, sebab dari yang aku baca datanya, perkawinan anak adalah hal yang masih jadi problem serius di Indonesia, salah satunya di Madura,” ujar Presiden BSO Lingkar Prestasi FIB itu.
Selama pengerjaan paper, Hima menjelaskan bahwa ia sudah memiliki data riset yang telah terkumpulkan sejak beberapa bulan lalu. Kendati demikian, ia menemui tantangan cukup besar dalam membangun kepercayaan diri. “Sempat insecure dan overthinking karena panelis lainnya lebih berpengalaman. Tapi aku tetap lanjutin proses ini sampai bisa presentasi di panel,” ujarnya.
Pengalaman meraih prestasi pada konferensi ini membawa Hima untuk memiliki harapan yang lebih besar. “Aku awalnya cuma tahu sedikit soal isu perempuan, tapi di sini aku jadi tahu dari cerita panelis lainnya tentang topik mereka. Aku ingin belajar lebih banyak lagi soal isu perempuan, baik secara mandiri melalui riset atau pun ikut konferensi,” terangnya.
Terakhir, Hima berpesan kepada mahasiswa untuk selalu mencoba hal baru. “Pokok sesuai kata orang-orang, ‘coba aja dulu’. Meski bukan bidang yang sesuai jurusan atau nggak, di bidang yang sesuai dengan pengalaman atau nggak, pokok coba aja. Never try, never know,” pungkasnya.
Penulis: Nur Khovivatul Mukorrobah
Editor: Edwin Fatahuddin Ariyadi Putra