UNAIR NEWS – Bagi mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), kesempatan mengikuti program magang perusahaan sangat terbuka bebas. Pihak universitas mengupayakan setiap lulusan bisa memiliki bekal pengalaman sebelum terjun langsung dalam dunia pekerjaan. Kesempatan ini juga diambil oleh Safira Nur Aisyah, mahasiswa angkatan pertama Teknik Industri Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM).
Menjadi angkatan pertama, Safira mengaku mendapatkan tantangan tersendiri, terutama berkaitan dengan ketiadaan track record alumni. Hal ini berkaitan pula dengan jenjang karier di masa depan. Untuk mengatasi tantangan itu, ia berusaha mencari peluang dengan mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Tembus Tiga Perusahaan
Selama 3,5 tahun menempuh pendidikan di UNAIR, Safira juga memanfaatkan kesempatan dengan mengikuti program kerja lapangan (PKL). Akan tetapi, pengalaman PKL saja tidak cukup baginya. Hal inilah yang menjadi dasar keinginannya untuk tergabung dalam program MSIB.
“Jadi, kemarin waktu selesai sidang bulan Januari, sebenarnya bimbang mending lulus atau ikut magang dulu. Kalau lulus belum ada rencana mau bekerja di mana, mengingat pengalamanku yang minim. Jadi, aku memutuskan untuk mengikuti MSIB,” jelasnya.
Berbekal persiapan berkas yang matang, Safira berhasil menerima offering (tawaran) dari tiga perusahaan sekaligus. “Kemarin aku memaksimalkan pada jumlah apply-nya. Alhamdulilah ada offering dari tiga perusahaan. Ada dari Disperinaker, Alfamart, dan paling terakhir offering dari PT INKA,” ujarnya.
Sesuaikan Minat dan Potensi
Melalui pertimbangan yang matang, Safira memutuskan untuk menerima offering dari PT INKA yang berada di kota Madiun. PT INKA sendiri merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri kereta api. Safira berkesempatan untuk menempati posisi magang di bagian Divisi Subsidiary and Business Strategy PT INKA.
Dalam program magang tersebut, Safira mengimplementasikan teori-teori yang telah ia dapatkan terutama pada mata kuliah Analisis Biaya dan Ekonomi Teknik. “Kebetulan aku dapat tugas setiap harinya untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan direksi dan komisaris perusahaan. Khususnya untuk anak perusahaannya. Aku juga bekerja di bagian strategi bisnis dan investasi,” jelasnya
Tantangan Selama Magang
Bukan hal yang mudah bagi Safira untuk bisa beradaptasi di lingkungan kerjanya. Dalam divisi tersebut, Safira mendapati para seniornya yang gemar bekerja sehingga bisa menambah motivasinya untuk terus semangat dalam bekerja. Kendati demikian, ia juga mendapati tantangan tersendiri, khususnya terkait pemahaman ulang teori yang sudah terlalu lama ia dapatkan.
“Tantangan pekerjaannya lebih ke praktis. Jadi, saya harus mengulang dan mempelajari kembali materi-materi yang dulu di semester awal sudah diajarkan. Saya juga harus pintar-pintar melakukan analisis di internet,” imbuhnya.
Bagi Safira, sebagai mahasiswa yang akan menjadi calon fresh graduate, pengalaman magang perusahaan dapat menjadi bekal untuk berkarir. Ia juga merekomendasikan kepada mahasiswa tingkat akhir untuk dapat menyelesaikan tugas akhirnya di semester 7 dan dilanjutkan dengan mengekspor kegiatan profesional di semester 8. “Menurutku skripsi itu lebih baik dikerjakan sesegera mungkin, dikarenakan kita bisa mengeksplor banyak hal setelah kita menuntaskan kewajiban kita,” tutupnya.
Penulis: Venni Tanujaya
Editor: Yulia Rohmawati