UNAIR NEWS – Deanita Nurkhalisa merupakan salah seorang mahasiswa dari Universitas Airlangga yang menerima awardee program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Ia berkesempatan menempuh studi di University of Sussex, Inggris. Mahasiswi Hubungan Internasional itu akan belajar selama satu semester mulai September 2022 hingga Januari 2023.
Banyak hal yang harus dipersiapkan dalam seleksi IISMA 2022 tersebut. Mulai tes bahasa Inggris untuk menguji kemampuan berbahasa dalam segi writing, reading, listening, speaking, hingga kemampuan grammar atau tata bahasa.
“Bagi saya hal yang paling menantang dalam proses seleksi tersebut adalah menyiapkan essay dan wawancara,” ujar mahasiswa FISIP itu.
Tantangan Belajar
Beda negara, maka berbeda pula suasana. Itu yang dirasakan oleh Deanita selama berada di Inggris. Deanita harus mulai menyesuaikan diri dengan negara benua Eropa tersebut yang memiliki budaya dan suasana yang berbeda dengan Indonesia.
“Menurut saya yang jadi tantangan adalah gimana hidup menjadi locals. Misalnya, perbedaan matahari terbit dan terbenam yang sangat berbeda dengan Indonesia. Di sini matahari terbit pukul 7.30 dan tenggelam pukul 19.00,” ucapnya.
Deanita juga mengatakan hal yang menjadi tantangan selama di sana adalah ketika hendak bepergian ke suatu tempat. Deanita harus tau ke mana tujuan lokasi, lalu menggunakan kendaraan apa, dan turun di mana.
“Saya harus tau jalan yang akan saya lalui dari tempat tinggal saya ke lokasi tujuan. Sebagai pendatang baru ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya agar tidak tersesat dan tak tau arah kembali pulang,” tambahnya.
Bukan hanya itu, manajemen waktu dan uang juga menjadi bagian penting yang diperlukan selama di sana. Deanita juga harus beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang berbeda darinya.
“Kadang komunikasi sama locals itu tidak 100 persen lancar. Tetapi, itu bisa diatasi dengan latihan terus menerus. Sepanjang kita terbiasa dengan aksen mereka dan kita mengomunikasikan kebutuhan kita, niscaya pasti berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Memperkenalkan Budaya Indonesia di Mata Internasional
Tujuan dari program IISMA bukan hanya sekadar pertukaran pelajar. Namun, melalui kegiatan itu, pemerintah juga berharap generasi muda turut berkontribusi dalam memperkenalkan Indonesia di mata internasional. Hal ini juga yang kerap diterapkan oleh Deanita dan rekan-rekan IISMA lainnya.
“Aku rasa dengan bawa nama IISMA dan Indonesia di UK sendiri udah jadi sesuatu yang bisa dilihat oleh mata internasional bahwa mahasiswa Indonesia juga punya komunitas belajar dari berbagai negara. Aku juga merasa tiap diaspora mahasiswa Indonesia di mancanegara bisa direpresentasikan dengan berbagai cara. Misal dengan memperkenalkan makanan Indonesia, batik, bahasa indonesia, atau hal-hal lain yang bikin masy,” tuturnya.
Menjadi bagian dalam kontribusi IISMA memiliki kebanggaan tersendiri. Tidak hanya mendapatkan ilmu, Deanita juga bisa merasakan bagaimana bekerja sama dan menjalin hubungan pertemanan dalam lingkup Internasional. Semoga dengan ilmu yang diperoleh dapat membangun Indonesia.
“Melalui program IISMA kita mendapatkan ilmu yang ke depannya menjadi bekal buat kita membangun Indonesia. Misalnya, pembangunan. Aku bisa mengasosiasikan dari kasus-kasus yang ada di indonesia bagaimana pembangunan ini berdampak pada lingkungan dan gimana kita bisa reorientasi. Sehingga tujuan dari pembangunan kita dapat berjalan kearah yang lebih berkelanjutan,” tutupnya.
Penulis: Monika Astria Br Gultom
Editor: Feri Fenoria