Universitas Airlangga Official Website

Ciptakan Pasta Gigi GRAPTODENT, Bawa Pulang Emas PIMNAS

Tim Pencipta Pasta Gigi GRAPTODENT dari UNAIR (Sumber: Foto Istimewa).

UNAIR NEWS – Ciptakan Pasta Gigi GRAPTODENT, Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil raih medali Emas dalam ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Kelima mahasiswa itu ialah Aurelia Della Imani, Gilang Ratri Sakti, Renata Jasmine, Ramadhanty Felisha Tandra, M. Rafi Nurfaiz Arifin, dan Maretha Putri Surya Mahendra. 

“Jujur kami tidak berekspektasi mendapatkan emas. Akan tetapi Syukur alhamdulillah perjuangan kami terbayarkan dan mendapatkan hasil yang memuaskan,” terang Aurelia selaku ketua tim kepada UNAIR NEWS, Selasa (05/12/2023).

Di bawah bimbingan Ratri Maya Sitalaksmi, drg M Kes PhD SpPros(K), Aurelia dan Tim menciptakan pasta gigi GRAPTODENT Herbal Denture Cleanser yang merupakan produk dengan desain futuristic dan kemasan praktis. Mereka menggunakan potensi daun ungu sebagai bahan baku utama. 

“Value tambahan dalam PKM ini, kami juga turut mendukung pelaksanaan SDGs poin Good Health and Well Being dalam menjaga kesehatan rongga mulut masyarakat terkhususnya pengguna denture,” ucap Aurelia.

Pihaknya juga mengatakan, selain dari poin SDGs produk yang mereka ciptakan juga turut mendukung poin Responsible Consumption and Production. Hal itu karena produk mereka menggunakan kemasan yang ramah lingkungan sehingga meminimalisir limbah kemasan produk.

“Kemasan dan serbuk effervescent produk terbuat dari bahan-bahan alami. Terutama pada kemasan primer produk kami yang terbuat dari edible paper yang dapat larut dalam air ketika produk denture cleanser tersebut kita gunakan,” jelasnya. 

Disisi lain, Aurelia juga mengatakan, timnya melakukan yang terbaik untuk PIMNAS ini dengan banyak persiapan. Salah satunya Latihan presentasi dan drilling pertanyaan.

Tidak hanya itu, mereka juga menyiapkan banyak hal seperti, kelengkapan administrasi, laporan akhir, artikel ilmiah, dan poster. Terdapat beberapa revisi yang telah mereka lakukan semata-mata untuk meraih hasil maksimal walaupun timeline pengumpulan yang mereka dapatkan sangat singkat. 

“Tantangan bagi kami yaitu mengatur waktu, karena semua persiapan menuju ke PIMNAS ini waktunya sangat singkat.  Jadi harus mengejar timeline yang telah ada,” imbuhnya. 

Manajemen Tim

Mengantisipasi  semua hambatan, Aurelia melakukan manajemen tim dengan cara membagi penanggung jawab (PJ) di setiap jobdesk  yang telah ada (terdapat laporan akhir, artikel ilmiah, ppt, dan poster). Selain PJ, pihaknya meminta seluruh anggota untuk tetap membantu pekerjaan satu sama lain agar cepat selesai.

Pihaknya juga membuat timeline sendiri berbeda dari timeline yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

“Tujuan dari timeline yang saya buat agar terhindar dari server down saat pengumpulan, dan biasanya terdapat masukan saran/revisi  yang sudah kami kerjakan oleh dosen TPK Unair,” tuturnya.

Menutup sesi wawancara, Aurelia berpesan kepada semua tim, bahwa seluruh kontingen UNAIR sangat luar biasa dan sudah melakukan yang terbaik di acara PIMNAS 2023. 

“Tetap terus berjuang, jangan patah semangat, terus mencoba lagi dan lagi,” tuturnya. 

Pihaknya juga memberikan pesan kepada mahasiswa UNAIR, tetap terus berproses ke depan.  Lebih lanjut, Ia menuturkan bahwa sukses adalah milik mereka yang mempunyai impian dan punya keberanian untuk berusaha mewujudkannya jadi kenyataan.

“Jangan takut melihat orang orang disekelilingmu, tanamkan pada dirimu bahwa kamu bisa melakukan itu. Janganlah kalian takut gagal sebelum mencoba,” pungkasnya. 

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan