Universitas Airlangga Official Website

Ciptakan Plester Luka dari Lendir Bekicot, Tim Helix Heal Siap Berlaga di PIMNAS

Tim Helix Heal Universitas Airlangga lolos PIMNAS berkat gagas inovasi plester luka dari lendir bekicot (Foto: Dok Narasumber)
Tim Helix Heal Universitas Airlangga lolos PIMNAS berkat gagas inovasi plester luka dari lendir bekicot (Foto: Dok Narasumber)

UNAIR NEWS –  Tim Helix Heal PKM-K Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil melangkah ke ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 pada Oktober mendatang. Tim Helix Heal beranggotakan lima mahasiswi yang terdiri dari Ilma Amalia (FKp), Rizka Khadijah (FEB), Awig Purbaningrum (FKP), Dwi Saputri (FKp), serta Diadora Giselza (FEB). Mereka menggagas inovasi berupa plester luka berbahan dasar lendir bekicot (Achatina fulica). 

Ilma Amalia selaku ketua tim menuturkan bahwa ide penggunaan bahan lendir bekicot muncul dari keinginan tim untuk mengeksplorasi bahan alami yang selama ini kurang optimal. “Bekicot sering dianggap sebagai hama, padahal lendirnya memiliki zat yang bermanfaat untuk penyembuhan luka, seperti beta aglutinin dan protein achasin. Beta aglutinin membantu pembentukan tromboplastin. Sedangkan protein achasin bermanfaat menghambat pertumbuhan bakteri serta mempercepat fase inflamasi,” ungkapnya,

Plester Helix Heal menawarkan solusi yang lebih efektif dalam penyembuhan luka sayat yang sering menjadi masalah di masyarakat. Menurut Ilma, keunggulan plester ini tak hanya dari segi manfaat dalam menyembuhkan luka. Akan tetapi, juga dari segi kepraktisan dalam penggunaannya.

“Banyak orang yang mengalami masalah dalam penyembuhan luka sayat yang lambat atau terinfeksi. Kami merasa bahwa inovasi ini bisa menjadi alternatif yang lebih efektif dan praktis daripada produk konvensional. Plester Helix Heal yang berbahan dasar lendir bekicot ini memiliki daya sebar yang baik pada kulit, tidak menyumbat pori-pori, serta memiliki efek antibakteri untuk mencegah infeksi,” Papar Ilma.

Tim Helix Heal Universitas Airlangga lolos PIMNAS berkat gagas inovasi plester luka dari lendir bekicot (Foto: Dok Narasumber)
Tim Helix Heal Universitas Airlangga lolos PIMNAS berkat gagas inovasi plester luka dari lendir bekicot (Foto: Dok Narasumber)

Ilma menjelaskan bahwa plester Helix Heal juga menawarkan manfaat lain yang tak kalah penting bagi keberlanjutan lingkungan. Plester Helix Heal menggunakan bahan alami dan pengamasan dalam kertas yang mudah terurai. Hal tersebut menjadikannya ramah lingkungan dan berbeda dari plester sintetis pada umumnya.

Lebih lanjut, Ilma menuturkan bahwa pemanfaatan lendir bekicot sebagai bahan utama Helix Heal turut memberikan solusi terhadap masalah hama pada lingkungan. “Dengan memanfaatkan lendir bekicot, produk Helix Heal secara tidak langsung membantu mengontrol populasi bekicot. Sekaligus memberikan nilai tambah pada sesuatu yang selama ini dianggap tidak berguna,” tuturnya.

Persiapan Jelang PIMNAS

Jelang pelaksanaan PIMNAS ke-37 pada Oktober mendatang, tim Helix Heal telah melakukan berbagai persiapan. Ilma mengungkapkan bahwa saat ini timnya tengah fokus untuk mematangkan inovasi hingga berlatih public speaking untuk presentasi, 

“Kami sudah mempersiapkan tim kami dengan cukup matang, mulai dari mempersiapkan materi presentasi, poster, hingga artikel ilmiah. UNAIR juga mendukung penuh kontingen PIMNAS ke-37 dengan mengadakan drilling presentasi rutin setiap minggunya,” jelas Ilma.

Ilma menambahkan bahwa strategi timnya untuk berlaga di PIMNAS adalah dengan ketanggapan dan ketekunan dalam menjalani setiap proses. 

“Yang terpenting adalah memiliki tim yang selalu tanggap dan tekun menjalani setiap proses. Untuk menjaga semangat tim, kami berusaha untuk menjalin komunikasi dengan baik serta saling menerima pendapat satu sama lain. Selain itu, kami juga rutin berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan selalu terbuka terhadap setiap masukan yang diberikan,”  pungkasnya.

Penulis: Raissyah Fatika

Editor: Yulia Rohmawati