Universitas Airlangga Official Website

Cobek Kreatif Dorong Inovasi Wirausaha Era Digital

Acara Cobek Kreatif Surabaya dengan tema “Inovasi Wirausaha Ekonomi Kreatif Melalui Transformasi Digital”. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga bersama Kementerian Ekonomi Kreatif gelar Cobek Kreatif (Cangkruk dan Ngobrol Bareng Pelaku Ekonomi Kreatif) Surabaya. Acara itu bertajuk “Inovasi Wirausaha Ekonomi Kreatif Melalui Transformasi Digital” yang terselenggara secara langsung di Auditorium Ternate Lantai 1 ASEEC Tower  pada Jumat (17/11/2023).

Acara Cobek Kreatif itu merupakan salah satu program dari Kemenparekraf untuk merealisasikan Program Pengembangan Kabupaten atau Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia. Dalam acara itu mendatangkan berbagai narasumber yang sudah berpengalaman dan menginspirasi anak muda terkait dengan wirausaha ekonomi kreatif berbasis digital. 

Mulai dari influencer muda sekaligus mahasiswa ITS Dzakwan Nabil, influencer dan selebgram kuliner Surabaya sekaligus mahasiswa UNAIR Dimas Angga Prayitno. Pebisnis muda Rintan Putri, dan juri salah satu ajang masak terkenal Indonesia yaitu Chef Arnold. Juga tak ketinggalan Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo sebagai moderator dalam Cobek Kreatif Surabaya.

Hadir Wakil Rektor Bidang Akademik Mahasiswa dan Alumni UNAIR, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA DVM menyampaikan bahwa kegiatan ini penting terutama bagi generasi muda. Menurut Prof Bambang, mahasiswa dan anak muda perlu untuk mengembangkan ide kreatif mereka agar ketika lulus tidak hanya memiliki kompetensi pada bidang studi masing-masing.

“Dengan adanya acara ini mudah-mudahan industri kreatif bisa meningkat. Terutama bagi mahasiswa dan generasi muda yang memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan ide-ide dan jiwa kreativitasnya melalui usaha kreatif,” jelasnya. 

Wamenparekraf Angela Herliani Tanoesoedibjo mengawali sesi talkshow dengan menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memasuki era bonus demografi. Menurunya bukan lagi “akan” namun “sudah”. Dalam pemaparannya ia menyampaikan bahwa lebih dari 70% dari total penduduk Indonesia merupakan usia produktif 15-64 tahun.

“Kenapa dikatakan produktif? Karena bisa berkarya dan berkontribusi optimal untuk kehidupan masyarakat, ekonomi dan negara. Menariknya lagi, kelompok usia produktif Indonesia banyak dominasi oleh Gen Z dan Gen Millenial,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa para peserta yang di dominasi oleh Gen Z dan Milenial mempunyai peran penting sebagai penggerak utama. “Kita semua yang telah hadir hari ini, adalah kelompok terbesar yang hari ini punya peran penting untuk menjadi penggerak utama negara. Dengan terus berkarya salah satunya melalui sektor ekonomi kreatif,” jelasnya.

Mulai Aja Dulu

Dalam sesi sharing bersama narasumber, mereka membagikan pengalamannya saat memutuskan terjun ke sektor ekonomi kreatif. Salah satunya pada narasumber Dimas Angga yang menceritakan pada awalnya ia berangkat dari pertanyaan sesama mahasiswa yang bingung mencari tempat makan enak dan murah di Surabaya. 

“Awalnya iseng, lalu kepikiran kenapa nggak bikin konten aja?,” katanya. Dimas menyampaikan bahwa ia melihat potensi yang ada dan melihat kebutuhan pasar. Ia juga mengingatkan asal ada niat dan konsisten pasti bisa setelah memperhatikan juga apakah sesuai dengan target pasar.

Sementara itu, juri MasterChef, Arnold Poernomo juga membagikan pengalamannya terjun ke dunia ekonomi kreatif dan membuka bisnis FnB. Ternyata kesuksesannya saat ini tidak melewati jalan yang mudah, ia menceritakan awal karirnya dulu pernah menjadi tukang cuci piring. Namun itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar utamanya dalam bisnis kuliner. 

“Saat ini untuk memulai itu sangat mudah, bisa lewat handphone gadget dari rumah. Tapi yang pasti kompetisi akan selalu ada. Membuka bisnis FnB mulainya mudah, tapi sustainable nya agak sulit,” jelasnya.

Dalam menjalankan dan memulai usaha ekonomi kreatif perlu untuk membuat rancangan dan bisnis plan yang jelas. Salah satunya adalah memiliki management yang baik. Dzakwan Nabil menyampaikan bahwa tak hanya waktu saja namun management energi juga perlu.

Nggak hanya waktu saja yang harus kita atur, tapi energi diri kita juga. Manage energy, manage time dan tak lupa reflection diri,” ujarnya.

Selain itu Dimas juga memberikan tips dalam memulai usaha kuliner. “Setiap orang itu memiliki keunikan. Manfaatkan potensi yang anda punya. Justru karena belum ada maka buatlah,” tuturnya

Pada akhir, Chef Arnold juga menyampaikan bahwa dalam membangun bisnis ekonomi kreatif pastikan sudah memiliki basic skill. “Untuk membangun usaha itu perlu mempersiapkan bisnis plan dan goals dengan baik. Jenuh itu pasti ada, kuasai dan kembangkan dulu. Itu yang akan membentuk karakter Anda,” jelasnya.

Penulis: Tsaqifa Farhana Walidaini

Editor: Nuri Hermawan