UNAIR NEWS – Natasha Audina Siregar, S.Hum terhitung cepat dalam merampungkan studinya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga. Sasa, panggilan akrabnya, berhasil menyelesaikan studi S-1 hanya tujuh semester. Sudah lulus cepat, berhasil mendapat gelar wisudawan terbaik S-1 FIB UNAIR pula. Itulah Sasa yang meraih IPK 3,89.
Mulanya, Putri sulung dari dua bersaudara ini mengaku bahwa program studi Sastra Inggris bukanlah pilihan pertamanya. Dulu ia lebih jatuh hati pada program studi Hubungan Internasional (HI). Namun takdir berkata lain. Hasil seleksi yang diikuti kala itu menempatkannya di prodi Sastra Inggris. “Awalnya saya sangat ingin masuk HI karena punyai cita-cita bekerja di kedutaan. Namun Tuhan memberinya lain. Ini yang terbaik dari-Nya. Mama juga ridho di prodi Sasing,” ujarnya.
Gadis berkacamata ini mengatakan, tidak ada trik khusus untuk bisa mendapatkan IPK yang tinggi. Hanya saja ketika berada di kelas, ia selalu mendengarkan dosen yang sedang mengajar dan terkadang berdiskusi. Belajarpun, Sasa hanya saat menjelang ujian, karena itu dirasa lebih mudah.
“Setiap orang pasti memiliki metode belajar berbeda-beda. Kalau saya lebih suka belajar satu hari sebelum ujian, karena itu lebih baik dan mudah masuk ilmunya,” ungkap Sasa.
Di bagian akhir percakapan, Sasa menjelaskan keinginannya yang terpendam hingga kini adalah bekerja seusai mendapatkan gelarnya. Ia berkeinginan menambah pengalamannya dengan berkumpul bersama banyak orang.
“Saat saya kuliah, saya jarang sekali ikut organisasi atau pun suatu kepanitiaan. Otomatis pengalaman saya masih minim. Maka dari itu, saya ingin bekerja terlebih dahulu untuk menambah pengalaman. Saya ingin cari beasiswa S-2, dan hanya orang yang punya pengalaman banyak yang punya peluang besar lolos beasiswa. Dan saya ingin itu,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ainul Fitriyah
Editor: Nuri Hermawan