UNAIR NEWS – Revolusi industri 4.0 menjadi tantangan bagi masyarakat dewasa ini, khususnya mahasiswa jaman now atau anak muda milenial. Ketidakbatasan yang terbangun melalui kemajuan teknologi memunculkan permasalahan-permasalahan baru.
Merespons tema tantangan itu, Program Studi (Prodi) D3 Sistem Informasi (SI) Universitas Airlangga menggelar kuliah tamu pada Selasa (8/5) dengan menghadirkan seorang programmer Sani Iman Pribadi. Bertempat di Ruang Direktorat Sistem Informasi, Lantai 2, Gedung Rektorat UNAIR, kuliah tamu itu bertema ”Lulusan Sistem Informasi Zaman Now”.
Koordinator Program Studi (KPS) D3 SI UNAIR Endah Purwanti, S.Si., M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan aktivitas keilmuan rutin prodi D3 SI UNAIR. Sementara itu, terkait dengan fokus bahasan yang diangkat, kuliah tamu tersebut menitikberatkan pada bagaimana seharusnya dan tantangan bagi lulusan SI saat ini.
Endah menambahkan bahwa arus globalisasi masuk ke Indonesia dan telah terjadi perkembangan dunia industri yang dikenal dengan era revolusi industri 4.0. Era tersebut, lanjut dia, menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, cloud computing dan big data.
”Karena itu, prodi D3 SI merasa bahwa hal tersebut (pola revolusi industri 4.0, Red) wajib disampaikan kepada mahasiswa sebagai calon pelaku pada era itu,” ujarnya saat dihubungi UNAIR NEWS melalui jaringan komunikasi elektronik.
”Jangan sampai mahasiswa buta akan kenyataan ini. Dan, ini perlu sebagai media untuk menyiapkan calon lulusan SI dalam menghadapi era ini,” imbuhnya.
Menurut Endah, pengetahuan soal pertukaran data menjadi sangat penting saat ini. Sebab, hal itu menjadi sebuah kebutuhan. Khususnya berkembangnya era industri yang mengutamakan data berbasis cyber fisik, komputasi awan (cloud computing), dan big data.
”Termasuk kenyataan atas kebutuhan programer di Indonesia saat ini,” sebutnya.
Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan memberikan gambaran kepada mahasiswa soal tantangan untuk siapa pun. Khususnya lulusan prodi SI terkait dengan revolusi industri 4.0.
”Wawasan ini merupakan bekal untuk memasuki dunia kerja. Termasuk, di dalamnya, pemberian motivasi kepada calon lulusan SI agar siap menghadapi era revolusi industri,” katanya.
Sementara itu, Sani menyampaikan bahwa tantangan dari setiap masa atau lulusan itu sangat berbeda. Yang paling mencolok untuk saat ini adalah kemudahan akses internet yang kian terasa.
”Dibanding dengan jaman saya, itu jelas sangat berbeda,” tuturnya.
Hal tersebut, lanjut dia, menjadi tantangan baru pula bagi lulusan SI. Karena itu, mereka mesti mempersiapkan diri dengan kemampuan yang berorientasi pada internet, terutama pada era revolusi indutri 4.0. Sebisa mungkin, lulusan bersiap menempati posisi-posisi yang berperan dalam era industri tersebut.
Keaktifan mahasiswa juga sangat dibutuhkan saat ini. Selain aktivitas pendidikan di kampus, mereka mesti turut terjun dalam kegiatan praktisi terkait SI meski lingkupnya masih sederhana dan kecil. Salah satunya aktif dalam komunitas.
”Kalau kita amati, ada kecenderungan pengalaman dua tahun yang tercantum dalam oprec. Aktif dalam komunitas maupun terlibat dalam project senior atau dosen bisa menjadi pilihan,” katanya.
Menurut Sani, kesiapan tenaga programmer maupun tenaga bidang itu mesti didukung banyak pihak. Salah satunya adalah civitas akademika. Pelibatan mahasiswa dalam penyelesaian masalah terkait bidang itu mesti ditingkatkan.
”Termasuk juga penyiapan kurikulum atau kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan jaman maupun indutri yang ada,” sebutnya. (*)
Penulis: Feri Fenoria Rifai
Editor: Nuri Hermawan